Monday, 8 April 2019

Akromegali, Etiologi dan Patfisiologi

Etiologi Penyakit Akromegali


Patpfisiologi dan Etiologi Penyakit Akromegali

Apa Itu Penyakit Akromegali ?


Akromegali merupakan gangguan pertumbuhan somatik dan proporsi yang pertama
kali dideskripsikan oleh Marie pada tahun 1886. Peningkatan kadar GH an IGF-1 merupakan
petanda pada sindroma ini. 

Ketika Marie menggambarkan sindroma ini pada pasiennya,
pertumbuhan hipofisis yang berlebih merupakan penyebab atau refleksi dari Visceromegaly
pada pasien-pasien ini. 

Pada tahun 1909, Harvey Cushing melaporkan remisi gejala klinis
dari akromegali setelah dilakukan hipofisektomi parsial, yang mengindikasikan etiologi
penyakit dan penatalaksaan yang potensial

Akromegali berasal dari istilah Yunani yaitu akron (ekstremitas) dan megale (besar),
yang didasarkan atas salah satu temuan klinis akromegali, yaitu pembesaran tangan dan kaki. 

Sebagian besar (98%) kasus akromegali disebabkan oleh tumor hipofisis. Gejala klinis yang
dijumpai pada pasien akromegali disebabkan oleh massa tumor dan hipersekresi hormon
pertumbuhan (growth hormone) yang terjadi setelah lempeng peftrmbuhan tulang menutup.

Epidemiologi
Angka prevalensi akromegali diperkirakan mencapai 70 kasus dari satu juta
penduduk, sementara angka kejadian akromegali diperkirakan mencapai 3-4 kasus setiap
tahunnya dari satu juta penduduk. Frekuensi akromegali sama pada laki-laki dan perempuan.
Usia rerata pasien yang terdiagnosis akromegali adalah 40-45 tahun

Etiologi Penyakit Akromegali

Hipersekresi GH biasanya disebabkan oleh adenoma somatotrop, dan dapat juga
disebabkan oleh lesi ekstrapituitary tetapi cukup jarang. Selain adenoma somatotrof yang
mensekresi GH, tumor mammosomatotrop dan adenoma acidophilic stem-cell yang
mensekresikan GH dan PRL (prolaktin). Pada pasien adenoma acidophilic stem-cell,
gambaran hiperprolaktinemia lebih dominan dibandingkan dengan tanda akromegali

Patofisiologi Penyakit Akromegali

Tumor hipofisis anterior akan menimbulkan efek massa terhadap struktur sekitarnya.
Gejala klinis yang sering ditemukan adalah sakit kepala dan gangguan penglihatan.

Pembesaran ukuran tumor akan menyebabkan timbulnya keluhan sakit kepala, dan
penekanan pada kiasma optikum akan menyebabkan gangguan penglihatan dan penyempitan
lapang pandang. Selain itu, penekanan pada daerah otak lainnya juga dapat menimbulkan
kejang, hemiparesis, dan gangguan kepribadian.

 Pada akromegali dapat terjadi hipersekresi
maupun penekanan sekresi hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior.
Hiperprolaktinemia dijumpai ada 30% kasus sebagai akibat dari penekanan tangkai atau
histopatologi tumor tipe campuran. 

Selain itu, dapat terjadi hipopituitari akibat penekanan
massa hipofisis yang normal oleh massa tumor.

Sekian mengenai

Akromegali Etiologi,Patofisiologi,EpidemiologiEtiologi Penyakit Akrimegali

Share this