Ketombe Berasal Dari
Apa Itu Ketombe?
Ketombe atau dandruff berasal dari bahasa Anglo-saxon kombinasi dari
“tan” yang berarti “tetter” (penyakit kulit yang menyebabkan gatal) dan “drof”
yang berarti “dirty” (kotor).
“tan” yang berarti “tetter” (penyakit kulit yang menyebabkan gatal) dan “drof”
yang berarti “dirty” (kotor).
Ketombe adalah suatu gangguan kulit kepala yang ditandai dengan adanya
skuama atau sisik berwarna putih atau abu-abu pada rambut kepala dengan jumlah
yang bervariasi.
Tanda-tanda tersebut umumnya disebabkan oleh eksfoliasi atau
pengelupasan kulit yang fisiologis pada lapisan epidermis (tepatnya pada stratum
korneum) secara berlebihan.
Baca Juga: 5 Obat Ketombe Alami Yang Ampuh
pengelupasan kulit yang fisiologis pada lapisan epidermis (tepatnya pada stratum
korneum) secara berlebihan.
Baca Juga: 5 Obat Ketombe Alami Yang Ampuh
Ketombe Adalah
Ketombe adalah suatu kelainan yang terjadi akibat
lepasnya lapisan stratum korneum yang berlebihan dari kulit kepala, tanpa disertai
suatu peradangan
lepasnya lapisan stratum korneum yang berlebihan dari kulit kepala, tanpa disertai
suatu peradangan
Epidemiologi
Ketombe merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik dengan angka
kejadian 15-20% dari populasi dunia. Prevalensi populasi masyarakat Indonesia
yang menderita ketombe menurut data dari International Date Base, US Sensus
Bureau tahun 2004 adalah 43.833.262 dari 238.452.952 jiwa dan menempati
urutan ke empat setelah China, India, dan US
Ketombe jarang dijumpai pada anak-anak usia 2-10 tahun, tetapi
insidennya mulai meningkat pada masa pubertas.
Dari masa itu, insiden ketombe
meningkat dengan cepat sampai menjelang usia 20 tahun dan cenderung menurun
setelah usia 50 tahun. Ketombe juga lebih sering ditemukan pada pria dari pada
wanita.
meningkat dengan cepat sampai menjelang usia 20 tahun dan cenderung menurun
setelah usia 50 tahun. Ketombe juga lebih sering ditemukan pada pria dari pada
wanita.
Diperkirakan hormon androgen yang mempengaruhi perbedaan faktor
usia kejadian dan jenis kelamin.13 Pada kepustakaan lain menyebutkan bahwa
60% populasi dunia menderita ketombe, dengan 6 dari 10 pria dan 5 dari 10
wanita menderita ketombe
usia kejadian dan jenis kelamin.13 Pada kepustakaan lain menyebutkan bahwa
60% populasi dunia menderita ketombe, dengan 6 dari 10 pria dan 5 dari 10
wanita menderita ketombe
Patofisiologi Ketombe
Terdapat beberapa urutan patofisiologi terjadinya ketombe :
1. Ekosistem Malassezia dan interaksi Malassezia pada epidermis
2. Inisiasi dan perkembangan dari proses infamasi
3. Proses kerusakan, proliferasi, dan diferensiasi pada epidermis
4. Kerusakan barrier secara fungsional maupun struktural
Sekian mengenai
