Alergi Dermatitis Atopik
Alergi Dermatitis Atopik Itu Apa ?
Dermatitis Atopik (DA) adalah penyakit
keradangan kulit yang kronis, ditandai rasa gatal
ringan sampai berat, bersifat kumat-kumatan,
sebagian besar muncul pada saat bayi dan anak
keradangan kulit yang kronis, ditandai rasa gatal
ringan sampai berat, bersifat kumat-kumatan,
sebagian besar muncul pada saat bayi dan anak
Dermatitis Atopik (DA) merupakan penyakit inflamasi kulit (juga disebut eksim pada beberapa
negara) yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak.
Penyakit ini dimulai pada usia bayi
yang dapat berlanjut sampai usia dewasa dengan kecenderungan untuk menderita asma, rhinitis
atau keduanya dikemudian hari yang dikenal dengan istilah atopic march.
Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang berperan pada DA.
Baca Juga:
Penyebab Alergi Dermatitis Atopik
yang dapat berlanjut sampai usia dewasa dengan kecenderungan untuk menderita asma, rhinitis
atau keduanya dikemudian hari yang dikenal dengan istilah atopic march.
Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang berperan pada DA.
Baca Juga:
Penyebab Alergi Dermatitis Atopik
Faktor eksogen
seperti makanan dan alergen hirup (aeroalergen) banyak dilaporkan sebagai pencetus timbulnya
DA.
seperti makanan dan alergen hirup (aeroalergen) banyak dilaporkan sebagai pencetus timbulnya
DA.
Masih terdapat perbedaan pendapat mengenai makanan sebagai penyebab tetapi terdapat
bukti bahwa bila makanan dihindarkan maka gejala dermatitis membaik
Sensitisasi alergen makanan dan aeroalergen memegang peranan penting dalam
etiopatogenesis dermatitis atopik.
bukti bahwa bila makanan dihindarkan maka gejala dermatitis membaik
Sensitisasi alergen makanan dan aeroalergen memegang peranan penting dalam
etiopatogenesis dermatitis atopik.
Alergen makanan lebih berpengaruh pada usia kurang dari satu
tahun sedangkan aeroalergen ( alergen hirup ) lebih berpengaruh pada usia diatas dua tahun.
tahun sedangkan aeroalergen ( alergen hirup ) lebih berpengaruh pada usia diatas dua tahun.
Bila
seorang bayi telah menderita DA, sebaiknya dihindarkan dari faktor pencetus baik makanan
maupun aeroalergen seperti tungau debu rumah, debu rumah, serbuk sari tumbuhan, bulu atau
serpihan binatang peliharaan sejak dini, karena dermatitis atopik dengan onset dini akan
meningkatkan risiko alergi saluran nafas dan manifestasi alergi lain di kemudian hari.
seorang bayi telah menderita DA, sebaiknya dihindarkan dari faktor pencetus baik makanan
maupun aeroalergen seperti tungau debu rumah, debu rumah, serbuk sari tumbuhan, bulu atau
serpihan binatang peliharaan sejak dini, karena dermatitis atopik dengan onset dini akan
meningkatkan risiko alergi saluran nafas dan manifestasi alergi lain di kemudian hari.
Dermatitis Atopik adalah penyakit kulit yang ditandai reaksi inflamasi dengan gejala papul,
vesikel, krusta, skuama, dan pruritus hebat yang bersifat kronik residif yang didasari oleh faktor
herediter dan lingkungan
vesikel, krusta, skuama, dan pruritus hebat yang bersifat kronik residif yang didasari oleh faktor
herediter dan lingkungan
Diagnosis DA ditegakkan berdasarkan temuan
klinis dan riwayat pasien.
klinis dan riwayat pasien.
Beberapa kriteria diagnosis
telah diajukan oleh banyak pakar dermatologi, namun
yang sering digunakan di Indonesia adalah kriteria
Hanifin Rajka yang meliputi kriteria mayor dan
minor.
telah diajukan oleh banyak pakar dermatologi, namun
yang sering digunakan di Indonesia adalah kriteria
Hanifin Rajka yang meliputi kriteria mayor dan
minor.
Kriteria William merupakan kriteria diagnosis
yang praktis, biasanya digunakan pada studi
epidemiologis. Diagnosis DA sering dikaitkan dengan
penentuan derajat keparahan DA karena hal ini akan
berkaitan dengan pemberian terapi.
yang praktis, biasanya digunakan pada studi
epidemiologis. Diagnosis DA sering dikaitkan dengan
penentuan derajat keparahan DA karena hal ini akan
berkaitan dengan pemberian terapi.
Derajat keparahan
DA menggunakan skala perhitungan yang diajukan
oleh pakar dermatologi di Eropa yaitu indeks Scoring
for Atopic Dermatitis
DA menggunakan skala perhitungan yang diajukan
oleh pakar dermatologi di Eropa yaitu indeks Scoring
for Atopic Dermatitis
Sekian mengenai