Monday, 18 February 2019

Pengertian,Fungsi,Manfaat Beserta Cara Kerja Firewall

Asalamualaikum wr.wb

Pengertian , fungsi , manfaat Beserta cara kerja Firewall



Bagaimana pengertian, Fungsi,Manfaat Beserta Cara Kerja Firewall ? Mari kita simak di bawah ini

Pengertian Firewall

Pengertian Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk
melindungi komputer dari beberapa jenis serangan dari komputer luar
Pengertian Firewall yang dimaksudkan diatas adalah sistem atau perangkat yang
memberi otorisasi pada lalu lintas jaringan komputer yang dianggapnya aman untuk
melaluinya dan melakukan pencegahan terhadapa jaringan yang dianggap tidak aman.
Fire-wall dapat berupa perangkat lunak (program komputer atau aplikasi) atau
perangkat keras (peralatan khusus untuk menjalankan program fire-wall) perangkat
yang menyaring lalu lintas jaringan antara jaringan. Perlindungan Firewall diperlukan
untuk komputasi perangkat seperti komputer yang diaktifkan dengan koneksi Internet.
Meningkatkan tingkat keamanan jaringan komputer dengan memberikan informasi rinci
tentang pola-pola lalu lintas jaringan. Perangkat ini penting dan sangat diperlukan
karena bertindak sebagai gerbang keamanan antara jaring komputer internal dan
jaringan komputer eksternal.
Secara umum Firewall digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapapun yang
memiliki akses terhadap jaringan privat dari pihak luar. Saat ini, pengertian
firewall difahami dengan istilah generik yang merujuk pada fungsi firewall sebagai
sistem pengatur komunikasi antar dua jaringan yang berlainan. Mengingat sekarang ini
banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet maka perlindungan terhadap aset
digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun pencuri
data lainnya, sehingga fungsi fire-wall menjadi hal yang sangat esensial.”

Fungsi Firewall

Sebelum memahami fungsi firewall mari kita fahami atribut pentingnya sbb:
a. Semua jaringan komunikasi melewati fire wall
b. Hanya lalu lintas resmi diperbolehkan oleh fire wall
c. Memiliki kemampuan untuk menahan serangan Internet
Fungsi firewall sebagai pengontrol, mengawasi arus paket data yang mengalir di
jaringan. Fungsi Firewal mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang
diizinkan untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi, beberapa kriteria yang
dilakukan fire-wall apakah memperbolehkan paket data lewati  tidak, antara lain :
a. Alamat IP dari komputer sumber
b. Port TCP/UDP sumber dari sumber.
c. Alamat IP dari komputer tujuan.
d. Port TCP/UDP tujuan data pada

komputer tujuan
Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.

Fungsi Firewall melakukan autentifikasi terhadap akses kejaringan. Applikasi proxy
Fire-wall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data, kemampuan ini
menuntutnya untuk mampu mendeteksi protokol aplikasi tertentu yang spesifikasi.

Manfaat Firewall

Manfaat firewalluntuk menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar
tanpa sepengetahuan. Sebagai contoh, FTP (File Transfer Protocol) lalu lintas dari
jaringan komputer organisasi dikendalikan oleh fire-wall. Hal ini dilakukan untuk
mencegah pengguna di jaringan mengirim file rahasia yang disengaja atau tidak sengaja
kepada pihak lain.
Manfaat Firewallsebagai filter juga digunakan untuk mencegah lalu lintas
tertentu mengalir ke subnet jaringan. Hal ini mencegah pengguna berbagi file, dan
bermain-main di jaringan.Aplikasi jenis ini berguna terutama dalam sektor korporasi.
Manfaat firewalllainnya adalah untuk memodifikasi paket data yang datang di fire-
wall. Proses ini disebut Network Address Translation (NAT). Ada jenis NAT disebut
NAT dasar, di mana alamat IP (Internet Protocol) pribadi dari jaringan komputer yang
tersembunyi di balik satu alamat IP tertentu. Proses ini disebut sebagai IP samaran. Hal
ini membantu pengguna dalam sebuah jaringan yang meliputi sistem tanpa nomor IP
publik yang beralamat, untuk mengakses Internet.
Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll, sangat
penting bagi setiap perkembangan bisnis. Jika informasi tersebut diubah oleh sumber
eksternal, maka akan memberikan dampak merugikan.Manfaat Firewall disini
adalah mencegah modifikasi data yang tidak sah di website .
Jika sistem tidak tersedia bagi pengguna secara tepat waktu, maka halini akan
menyebabkan penurunan produktivitas karyawan, kehilangan kepercayaan konsumen,
dan publisitas yang buruk. Fire-wall memastikan ketersediaan sistem.

Cara Kerja Firewall

Komputer memiliki ribuan port yang dapat diakses untuk berbagai keperluan. Cara
Kerja Firewall dari komputer adalah menutup port kecuali untuk beberapa port tertentu
yang perlu tetap terbuka. Firewall di komputer bertindak sebagai garis pertahanan
terdepan dalam mencegah semua jenis hacking ke dalam jaringan, karena, setiap hacker
yang mencoba untuk menembus ke dalam jaringan komputer akan mencari port yang
terbuka yang dapat diaksesnya.
Teknologi firewall saat ini sudah sangat canggih. Sebelumnya, cara kerja
firewall dengan menyaring lalu lintas jaringan yang menggunakan alamat IP, nomor
port, dan protokol, tapi saat ini fire-wall dapat menyaring data dengan mengidentifikasi
pesan konten itu sendiri. Dengan bantuan fire-wall, informasi sensitif atau tidak layak
dapat dicegah melalui interface. Pastikan sistem keamanan jaringan di lapisi firewall

Mengatur dan Mengontrol Lalu lintas jaringan

Fungsi pertama yang dapat dilakukan oleh firewall adalah firewall harus dapat mengatur
dan mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau
komputer yang dilindungi oleh firewall. Firewall melakukan hal yang demikian, dengan
melakukan inspeksi terhadap paket-paket dan memantau koneksi yang sedang dibuat,
lalu melakukan penapisan (filtering) terhadap koneksi berdasarkan hasil inspeksi paket
dan koneksi tersebut.

Proses inspeksi Paket

Inspeksi paket (‘packet inspection) merupakan proses yang dilakukan oleh firewall
untuk ‘menghadang’ dan memproses data dalam sebuah paket untuk menentukan bahwa
paket tersebut diizinkan atau ditolak, berdasarkan kebijakan akses (access policy) yang
diterapkan oleh seorang administrator. Firewall, sebelum menentukan keputusan apakah
hendak menolak atau menerima komunikasi dari luar, ia harus melakukan inspeksi
terhadap setiap paket (baik yang masuk ataupun yang keluar) di setiap antarmuka dan
membandingkannya dengan daftar kebijakan akses. Inspeksi paket dapat dilakukan
dengan melihat elemen-elemen berikut, ketika menentukan apakah hendak menolak
atau menerima komunikasi:
1. Alamat IPdari komputer sumber
2. Portsumber pada komputer sumber
3. Alamat IPdari komputer tujuan
4. Porttujuan data pada komputer tujuan
5. Protokol IP
6. Informasi header-header yang disimpan dalam paket
7. Koneksi dan Keadaan Koneksi
Agar dua host TCP/IP dapat saling berkomunikasi, mereka harus saling membuat
koneksi antara satu dengan lainnya. Koneksi ini memiliki dua tujuan:
Komputer dapat menggunakan koneksi tersebut untuk mengidentifikasikan dirinya
kepada komputer lain, yang meyakinkan bahwa sistem lain yang tidak membuat koneksi
tidak dapat mengirimkan data ke komputer tersebut. Firewall juga dapat menggunakan
informasi koneksi untuk menentukan koneksi apa yang diizinkan oleh kebijakan akses
dan menggunakannya untuk menentukan apakah paket data tersebut akan diterima atau
ditolak.
Koneksi digunakan untuk menentukan bagaimana cara dua host tersebut akan
berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya(apakah dengan menggunakan
koneksi connection-oriented, atau connectionless).
Ilustrasi mengenai percakapan antara dua buah host
Kedua tujuan tersebut dapat digunakan untuk menentukan keadaan koneksi antara dua
host tersebut, seperti halnya cara manusia bercakap-cakap. Jika Amir bertanya kepada
Aminah mengenai sesuatu, maka Aminah akan meresponsnya dengan jawaban yang
sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh Amir; Pada saat Amir melontarkan
pertanyaannya kepada Aminah, keadaan percakapan tersebut adalah Amir menunggu
respons dari Aminah. Komunikasi di jaringan juga mengikuti cara yang sama untuk
memantau keadaan percakapan komunikasi yang terjadi.
Firewall dapat memantau informasi keadaan koneksi untuk menentukan apakah ia
hendak mengizinkan lalu lintas jaringan. Umumnya hal ini dilakukan dengan
memelihara sebuah tabel keadaan koneksi (dalam istilah firewall: state table) yang
memantau keadaan semua komunikasi yang melewati firewall. Dengan memantau
keadaan koneksi ini, firewall dapat menentukan apakah data yang melewati firewall
sedang “ditunggu” oleh host yang dituju, dan jika ya, aka mengizinkannya. Jika data
yang melewati firewall tidak cocok dengan keadaan koneksi yang didefinisikan oleh
tabel keadaan koneksi, maka data tersebut akan ditolak. Hal ini umumnya disebut
sebagai Stateful Inspection.

Stateful Packet Inspection

Ketika sebuah firewall menggabungkan stateful inspection dengan packet inspection,
maka firewall tersebut dinamakan dengan Stateful Packet Inspection (SPI). SPI
merupakan proses inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur
paket dan data yang terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang
saling berkomunikasi tersebut berada. SPI mengizinkan firewall untuk melakukan
penapisan tidak hanya berdasarkan isi paket tersebut, tapi juga berdasarkan koneksi atau
keadaan koneksi, sehingga dapat mengakibatkan firewall memiliki kemampuan yang
lebih fleksibel, mudah diatur, dan memiliki skalabilitas dalam hal penapisan yang
tinggi.
Salah satu keunggulan dari SPI dibandingkan dengan inspeksi paket biasa adalah bahwa
ketika sebuah koneksi telah dikenali dan diizinkan (tentu saja setelah dilakukan
inspeksi), umumnya sebuah kebijakan (policy) tidak dibutuhkan untuk mengizinkan
komunikasi balasan karena firewall tahu respons apa yang diharapkan akan diterima.
Hal ini memungkinkan inspeksi terhadap data dan perintah yang terkandung dalam
sebuah paket data untuk menentukan apakah sebuah koneksi diizinkan atau tidak, lalu
firewall akan secara otomatis memantau keadaan percakapan dan secara dinamis
mengizinkan lalu lintas yang sesuai dengan keadaan. Ini merupakan peningkatan yang
cukup signifikan jika dibandingkan dengan firewall dengan inspeksi paket biasa.
Apalagi, proses ini diselesaikan tanpa adanya kebutuhan untuk mendefinisikan sebuah
kebijakan untuk mengizinkan respons dan komunikasi selanjutnya. Kebanyakan firewall
modern telah mendukung fungsi ini.

Melakukan autentikasi terhadap akses

Fungsi fundamental firewall yang kedua adalah firewall dapat melakukan autentikasi
terhadap akses.
Protokol TCP/IP dibangun dengan premis bahwa protokol tersebut mendukung
komunikasi yang terbuka. Jika dua host saling mengetahui alamat IP satu sama lainnya,
maka mereka diizinkan untuk saling berkomunikasi. Pada awal-awal perkembangan
Internet, hal ini boleh dianggap sebagai suatu berkah. Tapi saat ini, di saat semakin
banyak yang terhubung ke Internet, mungkin kita tidak mau siapa saja yang dapat
berkomunikasi dengan sistem yang kita miliki. Karenanya, firewall dilengkapi dengan
fungsi autentikasi dengan menggunakan beberapa mekanisme autentikasi, sebagai
berikut:
Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna (user name)
serta kata kunci (password). Metode ini sering disebut sebagai extended authentication
atau xauth. Menggunakan xauth pengguna yang mencoba untuk membuat sebuah
koneksi akan diminta input mengenai nama dan kata kuncinya sebelum akhirnya
diizinkan oleh firewall. Umumnya, setelah koneksi diizinkan oleh kebijakan keamanan
dalam firewall, firewall pun tidak perlu lagi mengisikan input password dan namanya,
kecuali jika koneksi terputus dan pengguna mencoba menghubungkan dirinya kembali.
Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digitaldan kunci publik.
Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode pertama adalah proses autentikasi
dapat terjadi tanpa intervensi pengguna. Selain itu, metode ini lebih cepat dalam rangka
melakukan proses autentikasi. Meskipun demikian, metode ini lebih rumit
implementasinya karena membutuhkan banyak komponen seperti halnya
implementasi infrastruktur kunci publik.
Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key (PSK) atau kunci
yang telah diberitahu kepada pengguna. Jika dibandingkan dengan sertifikat digital,
PSK lebih mudah diimplenentasikan karena lebih sederhana, tetapi PSK juga
mengizinkan proses autentikasi terjadi tanpa intervensi pengguna. Dengan
menggunakan PSK, setiap host akan diberikan sebuah kunci yang telah ditentukan
sebelumnya yang kemudian digunakan untuk proses autentikasi. Kelemahan metode ini
adalah kunci PSK jarang sekali diperbarui dan banyak organisasi sering sekali
menggunakan kunci yang sama untuk melakukan koneksi terhadap host-host yang
berada pada jarak jauh, sehingga hal ini sama saja meruntuhkan proses autentikasi. Agar
tercapai sebuah derajat keamanan yang tinggi, umumnya beberapa organisasi juga
menggunakan gabungan antara metode PSK dengan xauth atau PSK dengan sertifikat
digital.
Dengan mengimplementasikan proses autentikasi, firewall dapat menjamin bahwa
koneksi dapat diizinkan atau tidak. Meskipun jika paket telah diizinkan dengan
menggunakan inspeksi paket (PI) atau berdasarkan keadaan koneksi (SPI), jika host
tersebut tidak lolos proses autentikasi, paket tersebut akan dibuang.

Melindungi sumber daya dalam jaringan privat

Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin
datang. Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa pengaturan
peraturan akses (access control), penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi
dari semuanya untuk mengamankan host yang dilindungi supaya tidak dapat diakses
oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang mencurigakan.
Meskipun demikian, firewall bukan satu-satunya metode proteksi teraman terhadap
sumber daya, dan mempercayakan proteksi firewall dari ancaman secara eksklusif
adalah salah satu kesalahan fatal.
Jika sebuah host yang menjalankan sistem operasi tertentu yang memiliki lubang
keamanan yang belum ditambal dikoneksikan ke Internet, firewall mungkin tidak dapat
mencegah dieksploitasinya host tersebut oleh host-host lainnya, khususnya jika exploit
tersebut menggunakan lalu lintas yang oleh firewall telah diizinkan (dalam
konfigurasinya). Sebagai contoh, jika sebuah packet-inspection firewall mengizinkan
lalu lintas HTTP ke sebuah web server yang menjalankan sebuah layanan web yang
memiliki lubang keamanan yang belum ditambal, maka seorang pengguna yang “iseng”
dapat saja membuat exploit untuk meruntuhkan web server tersebut karena memang
web server yang bersangkutan memiliki lubang keamanan yang belum ditambal.
Dalam contoh ini, web server tersebut akhirnya mengakibatkan proteksi yang
ditawarkan oleh firewall menjadi tidak berguna. Hal ini disebabkan oleh firewall tidak
dapat membedakan antara request HTTP yang mencurigakan atau tidak. Apalagi, jika
firewall yang digunakan bukan application proxy. Oleh karena itulah, sumber daya yang
dilindungi haruslah dipelihara dengan melakukan penambalan terhadap lubang-lubang
keamanan, selain tentunya dilindungi oleh firewall.

Cara Kerja Firewall

Firewall berada di antara kedua jaringan seperti internet dan komputer sehingga firewall
berfungsi sebagai pelindung. Tujuan utama adanya firewall adalah untuk user yang
tidak menginginkan lalu lintas jaringan yang berusaha masuk ke komputer, namun tidak
hanya itu saja yang bisa dilakukan firewall. Firewall juga dapat menganalisis jaringan
yang mencoba masuk ke komputer anda, dan dapat melakukan apa yang harus
dilakukan ketika jaringan tersebut masuk. Contohnya saja, firewall bisa diatur untuk
memblokir beberapa jenis jaringan yang mencoba keluar atau mencatat log lalu lintas
jaringan yang mencurigakan.
Firewall bisa memiliki berbagai aturan yang dapat anda tambahkan atau hapus untuk
menolak jaringan tertentu. Contohnya saja, hanya dapat mengakses alamat IP tertentu
atau mengumpulkan semua akses dari tempat lain untuk ke satu tempat yang aman
terlebih dahulu

Packet-Filter Firewall

Contoh pengaturan akses (access 
control) yang diterapkan dalam firewall
Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah
sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface
Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan
terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-
filtering router.
Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket
tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control
List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan
paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih
sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama
domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan
atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat
digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-
hak yang dimiliki oleh pengguna.

Cara kerja packet filter firewall

Packet-filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis
lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan
mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam sistem firewall tersebut. Sebagai
contoh, port 25 yang digunakan oleh Protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan surat
elektronik dari Internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port lainnya seperti
port 23 yang digunakan oleh Protokol Telnet dapat dinonaktifkan untuk mencegah
pengguna Internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan privat
tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (exception) agar
beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan menggunakan pendekatan
ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan
konfigurasi terhadap firewall: daftar Access Control List firewall akan membesar
seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke
dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.

Circuit Level Gateway

Cara kerja circuit level firewall
Firewall jenis lainnya adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen
dalam sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi
dalam model referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada
Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka
menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak
melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi.
Dengan menggunakan firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan
jaringan pun disembunyikan dari pengguna. Pengguna akan dihadapkan secara langsung
dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall pun akan membentuk
koneksi dengan sumber daya jaringan yang hendak diakses oleh pengguna setelah
mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak. Hal ini
mengakibatkan terjadinya sebuah sirkuit virtual (virtual circuit) antara pengguna dan
sumber daya jaringan yang ia akses.
Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall,
karena pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-
paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall.

Application Level Firewall

Application Level Firewall (disebut juga sebagaiapplication proxy atauapplication level
gateway)
Firewall jenis lainnya adalah Application Level Gateway (atau Application-Level
Firewall atau sering juga disebut sebagai Proxy Firewall), yang umumnya juga
merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket
yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang
berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan
tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan
respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama
kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman.
Umumnya, firewall jenis ini akan melakukan autentikasi terlebih dahulu terhadap
pengguna sebelum mengizinkan pengguna tersebut untuk mengakses jaringan. Selain
itu, firewall ini juga mengimplementasikan mekanisme auditing dan pencatatan
(logging) sebagai bagian dari kebijakan keamanan yang diterapkannya. Application
Level Firewall juga umumnya mengharuskan beberapa konfigurasi yang diberlakukan
pada pengguna untuk mengizinkan mesin klien agar dapat berfungsi. Sebagai contoh,
jika sebuah proxy FTPdikonfigurasikan di atas sebuah application layer gateway, proxy
tersebut dapat dikonfigurasikan untuk mengizinlan beberapa perintah FTP, dan menolak
beberapa perintah lainnya. Jenis ini paling sering diimplementasikan pada
proxy SMTP sehingga mereka dapat menerima surat elektronik dari luar (tanpa
menampakkan alamat e-mail internal), lalu meneruskan e-mail tersebut kepada e-mail
server dalam jaringan. Tetapi, karena adanya pemrosesan yang lebih rumit, firewall
jenis ini mengharuskan komputer yang dikonfigurasikan sebagai application gateway
memiliki spesifikasi yang tinggi, dan tentu saja jauh lebih lambat dibandingkan dengan
packet-filter firewall.

NAT Firewall

NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi
terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan
koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari
NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal
untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau
Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat
IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai
koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal
ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang
sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall.

Stateful Firewall

Cara kerja stateful firewall
Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang
ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan
Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap
lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan
juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi
yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level
Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya
packet-filtering firewall atau NAT firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup
beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan
inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan
menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas
atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall
lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.

Virtual Firewall

Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah
perangkat fisik (komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan
beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang
menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu
buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP (Internet Service
Provider) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga
mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah
perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall
jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535.

Transparent Firewall

Transparent Firewall (juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall
yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-
firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja
pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di
atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan
oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh
pengguna (karena itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall).
Intinya, transparent firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk
menyaring lalu lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan
transparent firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa
harus mengaplikasikan NAT Filter. Transparent Firewall menawarkan tiga buah
keuntungan, yakni sebagai berikut:
Konfigurasi yang mudah (bahkan beberapa produk mengklaim sebagai “Zero
Configuration”). Hal ini memang karena transparent firewall dihubungkan secara
langsung dengan jaringan yang hendak diproteksinya, dengan memodifikasi sedikit atau
tanpa memodifikasi konfigurasi firewall tersebut. Karena ia bekerja pada data-link
layer, pengubahan alamat IP pun tidak dibutuhkan. Firewall juga dapat dikonfigurasikan
untuk melakukan segmentasi terhadap sebuah subnet jaringan antara jaringan yang
memiliki keamanan yang rendah dan keamanan yang tinggi atau dapat juga untuk
melindungi sebuah host, jika memang diperlukan.
Kinerja yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh firewall yang berjalan dalam lapisan data-
link lebih sederhana dibandingkan dengan firewall yang berjalan dalam lapisan yang
lebih tinggi. Karena bekerja lebih sederhana, maka kebutuhan pemrosesan pun lebih
kecil dibandingkan dengan firewall yang berjalan pada lapisan yang tinggi, dan
akhirnya performa yang ditunjukannya pun lebih tinggi.
Tidak terlihat oleh pengguna (stealth). Hal ini memang dikarenakan Transparent
Firewall bekerja pada lapisan data-link, dan tidak membutuhkan alamat IP yang
ditetapkan untuknya (kecuali untuk melakukan manajemen terhadapnya, jika memang
jenisnya managed firewall). Karena itulah, transparent firewall tidak dapat terlihat oleh
para penyerang. Karena tidak dapat diraih oleh penyerang (tidak memiliki alamat IP),
penyerang pun tidak dapat menyerangnya.

Hybrid Firewalls

Firewall jenis ini menggunakan elemen-elemen dari satu atau lebih tipe firewall. Hybrid
firewall sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Firewall komersil yang pertama, DEC
SEAL, adalah firewall berjenis hybrid, dengan menggunakan proxy pada sebuah bastion
hosts (mesin yang dilabeli sebagai gatekeeper pada ) dan packet filtering pada gateway
(gate). Kita bisa saja menambahkan sebuah circuit gateway atau packet filtering pada
firewall berjenis application gateway, karena untuk itu hanya diperlukan kode proxy
yang baru yang ditulis untuk setiap service baru yang akan disediakan. Kita juga dapat
memberikan autentifikasi pengguna yang lebih ketat pada Stateful Packet Filter dengan
menambahkan proxy untuk tiap service.

Sekian info tentang pengertian, Fungsi,Manfaat Beserta Cara Kerja Firewall semoga bermanfaat.

Wasalam.

Share this