Asalamualaikum wr.wb
Apa itu Pengertian Bioteknologi Konvensional Serta Modern ? mari kita simak berikut ini
Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan
teknologi yang menyangkut penerapan praktis
organisme hidup atau komponen subsellulernya pada
industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan
lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai
teknologi yang menggunakan sistem hayati (proses-
proses biologi) untuk mendapatkan barang dan jasa
yang berguna bagi kesejahteraan manusia.
Bioteknologi memanfaatkan: bakteri, ragi, kapang,
alga, sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan
sebagai konstituen berbagai proses industri.
Pada umumnya bioteknologi dibedakan menjadi
bioteknologi tradisional dan modern. Bioteknologi
tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
mikrobia (organisme) untuk memodifikasi bahan dan
dan lingkungan untuk memperoleh produk optimal.
Misalnya pembuatan tempe, tape, roti, pengomposan
sampah. Sedangkan bioteknologi modern dilakukan
melalui pemanfaatan ketrampilan manusia dalam
melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat
digunakan untuk menghasilkan produk sesuai yang
diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik
rekayasa genetik. Rekayasa genetik merupakan
teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi
gen baru yang diinginkan atau kombinasi gen-gen
baru atau dapat dikatakan sebagai manipulasi
organisme.
Bioteknologi modern berkembang pesat setelah
genetika molekuler berkembang dengan baik.
Dimulai dengan pemahaman tentang struktur DNA
pada tahun 1960an dan hingga berkembangnya
berbagai teknik molekuler telah menjadikan
pemahaman tentang gen menjadi semakin baik. Gen
atau yang sering dikenal dengan istilah DNA,
merupakan materi genetik yang bertanggung jawab
terhadap semua sifat yang dimiliki oleh makhluk
hidup (Sutarno, 2014). Genetika merupakan ilmu
yang mempelajari bagaimana sifat-sifat suatu
makhluk hidup ini diturunkan dari induk kepada
keturunannya. Sebagian besar dari sifat yang dimiliki
organisme hidup atau komponen subsellulernya pada
industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan
lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai
teknologi yang menggunakan sistem hayati (proses-
proses biologi) untuk mendapatkan barang dan jasa
yang berguna bagi kesejahteraan manusia.
Bioteknologi memanfaatkan: bakteri, ragi, kapang,
alga, sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan
sebagai konstituen berbagai proses industri.
Pada umumnya bioteknologi dibedakan menjadi
bioteknologi tradisional dan modern. Bioteknologi
tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
mikrobia (organisme) untuk memodifikasi bahan dan
dan lingkungan untuk memperoleh produk optimal.
Misalnya pembuatan tempe, tape, roti, pengomposan
sampah. Sedangkan bioteknologi modern dilakukan
melalui pemanfaatan ketrampilan manusia dalam
melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat
digunakan untuk menghasilkan produk sesuai yang
diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik
rekayasa genetik. Rekayasa genetik merupakan
teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi
gen baru yang diinginkan atau kombinasi gen-gen
baru atau dapat dikatakan sebagai manipulasi
organisme.
Bioteknologi modern berkembang pesat setelah
genetika molekuler berkembang dengan baik.
Dimulai dengan pemahaman tentang struktur DNA
pada tahun 1960an dan hingga berkembangnya
berbagai teknik molekuler telah menjadikan
pemahaman tentang gen menjadi semakin baik. Gen
atau yang sering dikenal dengan istilah DNA,
merupakan materi genetik yang bertanggung jawab
terhadap semua sifat yang dimiliki oleh makhluk
hidup (Sutarno, 2014). Genetika merupakan ilmu
yang mempelajari bagaimana sifat-sifat suatu
makhluk hidup ini diturunkan dari induk kepada
keturunannya. Sebagian besar dari sifat yang dimiliki
oleh suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen
yang berada di dalam inti sel (nukleus), dan pola
penurunannya dipelajari dalam Genetika Mendel
(Mendelian Genetics). Prinsip dasar dari pola
penurunan Mendel ini adalah bahwa suatu sifat yang
diturunkan kepada keturunannya separoh (50%)
berasal dari induk jantan dan separoh (50%) berasal
dari induk betina. Namun demikian, adapula sifat-
sifat makhluk hidup yang dikendalikan oleh DNA
yang berada di luar Inti (mitokondria, kloroplast),
yang pola penurunannya tidak mengikuti pola
Mendel, sehingga sering disebut sebagai Genetika
non-Mendel (Non-Mendelian Genetics) (Sutarno,
2015). Pada genetika non-Mendel, sifat yang dimiliki
keturunan secara keseluruhan (100%) berasal dari
induk betina, sehingga pola penurunannya sering
disebut dengan maternally inherited. Dengan
berkembangnya teknologi molekuler, maka
berkembang pula teknik-teknik untuk memanipulasi
gen sehingga muncul teknik rekayaya genetic
(genetic engineering).
Kemajuan-kemajuan ilmu pengetahun dan
teknologi yang telah ada baik di bidang fisika, kimia,
matematika dan biologi telah memicu majunya
bioteknologi. Selain itu, banyak hal yang juga ikut
berperan dalam memicu lahirnya bioteknologi,
diantaranya adalah karena semakin besar tuntutan
untuk mencapai target yang diinginkan dengan proses
yang lebih cepat dan terobosan yang inovatif yang
bisa menguntungkan bagi umat manusia.
Bioteknologi juga memiliki peran penting dalam ilmu
pengetahuan dewasa ini, bioteknologi sendiri
mengalami berbagai pembaruan dari bioteknologi
yang bersifat tradisional kearah bioteknologi yang
modern. Manfaat bioteknologi bagi kehidupan
manusia dalam meningkatkan kesejahteraan dan
perbaikan hidup telah terbukti, antara lain
penerapannya untuk memerangi kelaparan,
mengatasi kelangkaan sumber daya energi,
mengurangi pencemaran lingkungan dan masih
banyak lagi.
Bioteknologi dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi peternakan, melaui: 1)
yang berada di dalam inti sel (nukleus), dan pola
penurunannya dipelajari dalam Genetika Mendel
(Mendelian Genetics). Prinsip dasar dari pola
penurunan Mendel ini adalah bahwa suatu sifat yang
diturunkan kepada keturunannya separoh (50%)
berasal dari induk jantan dan separoh (50%) berasal
dari induk betina. Namun demikian, adapula sifat-
sifat makhluk hidup yang dikendalikan oleh DNA
yang berada di luar Inti (mitokondria, kloroplast),
yang pola penurunannya tidak mengikuti pola
Mendel, sehingga sering disebut sebagai Genetika
non-Mendel (Non-Mendelian Genetics) (Sutarno,
2015). Pada genetika non-Mendel, sifat yang dimiliki
keturunan secara keseluruhan (100%) berasal dari
induk betina, sehingga pola penurunannya sering
disebut dengan maternally inherited. Dengan
berkembangnya teknologi molekuler, maka
berkembang pula teknik-teknik untuk memanipulasi
gen sehingga muncul teknik rekayaya genetic
(genetic engineering).
Kemajuan-kemajuan ilmu pengetahun dan
teknologi yang telah ada baik di bidang fisika, kimia,
matematika dan biologi telah memicu majunya
bioteknologi. Selain itu, banyak hal yang juga ikut
berperan dalam memicu lahirnya bioteknologi,
diantaranya adalah karena semakin besar tuntutan
untuk mencapai target yang diinginkan dengan proses
yang lebih cepat dan terobosan yang inovatif yang
bisa menguntungkan bagi umat manusia.
Bioteknologi juga memiliki peran penting dalam ilmu
pengetahuan dewasa ini, bioteknologi sendiri
mengalami berbagai pembaruan dari bioteknologi
yang bersifat tradisional kearah bioteknologi yang
modern. Manfaat bioteknologi bagi kehidupan
manusia dalam meningkatkan kesejahteraan dan
perbaikan hidup telah terbukti, antara lain
penerapannya untuk memerangi kelaparan,
mengatasi kelangkaan sumber daya energi,
mengurangi pencemaran lingkungan dan masih
banyak lagi.
Bioteknologi dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi peternakan, melaui: 1)
teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio
transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro,
sexing sperma maupun embrio, cloning dan splitting.
2). rekayasa genetika, seperti genome maps, marker
assisted selection (MAS), transgenic, identifikasi
gen, konservasi molekuler, dan 3). peningkatan
efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi
mikroba rumen, dan bioteknologi yang berkaitan
dengan bidang veteriner (Gordon, 1994; Niemann
dan Kues, 2000).
transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro,
sexing sperma maupun embrio, cloning dan splitting.
2). rekayasa genetika, seperti genome maps, marker
assisted selection (MAS), transgenic, identifikasi
gen, konservasi molekuler, dan 3). peningkatan
efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi
mikroba rumen, dan bioteknologi yang berkaitan
dengan bidang veteriner (Gordon, 1994; Niemann
dan Kues, 2000).
Sekian informasi tentang Pengertian Bioteknologi Konvensional Serta Modern yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan anda.
Wasalam.