Bulimia Nervosa Adalah Penyakit
Gangguan makan merupakan kondisi
psikiatrik dengan akibat psikologis dan medis
yang serius. Gangguan makan, seperti
anorexia nervosa (AN) dan bulimia nervosa
(BN), merupakan penyakit kronis yang
didefinisikan sebagai gangguan perilaku
makan atau perilaku dalam mengkontrol berat
badan.
psikiatrik dengan akibat psikologis dan medis
yang serius. Gangguan makan, seperti
anorexia nervosa (AN) dan bulimia nervosa
(BN), merupakan penyakit kronis yang
didefinisikan sebagai gangguan perilaku
makan atau perilaku dalam mengkontrol berat
badan.
Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, 4th Edition (DSM-IV)
mengklasifikasikan ada tiga jenis gangguan
makan yaitu anorexia nervosa (AN), bulimia
nervosa (BN), dan binge-eating disorder
(BED).
Mental Disorders, 4th Edition (DSM-IV)
mengklasifikasikan ada tiga jenis gangguan
makan yaitu anorexia nervosa (AN), bulimia
nervosa (BN), dan binge-eating disorder
(BED).
AN ditandai dengan keengganan
untuk menetapkan berat badan normal,
penyimpangan pandangan terhadap tubuh,
ketakutan ekstrim menjadi gemuk, dan
untuk menetapkan berat badan normal,
penyimpangan pandangan terhadap tubuh,
ketakutan ekstrim menjadi gemuk, dan
perilaku makan yang sangat terganggu. BN
ditandai dengan perilaku makan dalam jumlah
yang besar yang sering dan berulang-ulang,
kemudian cuba memuntahkan kembali,
penggunaan obat pencahar, berpuasa atau
berolahraga secara berlebihan (National
Institute of Mental Health
ditandai dengan perilaku makan dalam jumlah
yang besar yang sering dan berulang-ulang,
kemudian cuba memuntahkan kembali,
penggunaan obat pencahar, berpuasa atau
berolahraga secara berlebihan (National
Institute of Mental Health
Apa Itu Bulimia Nervosa ?
Bulimia berasal dari bahasa Yunani yang artinya “lapar seperti sapi
jantan”. Gangguan makan ini mencakup episode mengonsumsi makanan dengan
jumlah besar secara cepat kemudian diikuti dengan perilaku kompensatori seperti
muntah, puasa atau olahraga secara berlebihan untuk mencegah bertambahnya
berat badan.
jantan”. Gangguan makan ini mencakup episode mengonsumsi makanan dengan
jumlah besar secara cepat kemudian diikuti dengan perilaku kompensatori seperti
muntah, puasa atau olahraga secara berlebihan untuk mencegah bertambahnya
berat badan.
Bulimia Nervosa tidak didiagnosis jika makan berlebihan dan
pengurasan hanya terjadi dalam konteks anoreksia nervosa dan penurunan berat
badan ekstrem terkait dengannya. Perbedaan antara bulimia nervosa dan
anoreksia nervosa adalah kalau anoreksia nervosa mengalami penurunan berat
badan secara drastis, sedangkan pasien yang mengalami bulimia anoreksia tidak
demikian.
pengurasan hanya terjadi dalam konteks anoreksia nervosa dan penurunan berat
badan ekstrem terkait dengannya. Perbedaan antara bulimia nervosa dan
anoreksia nervosa adalah kalau anoreksia nervosa mengalami penurunan berat
badan secara drastis, sedangkan pasien yang mengalami bulimia anoreksia tidak
demikian.
Pada pasien bulimia, makan berlebihan biasanya dilakukan secara diam-
diam, hal tersebut dapat terjadi karena dipicu oleh stres dan berbagai emosi
negatif yang ditimbulkannya dan akan terus berlangsung hingga orang yang
bersangkutan akan merasa sangat kekenyangan.
Berbagai makanan yang dapat
dikonsumsi oleh pasien dengan cepat adalah makanan yang manis seperti es
krim dan cake. Suatu studi menemukan bahwa para wanita yang mengalami
bulimia nervosa lebih mungkin melakukan makan makanan berlebihan ketika
mereka sedang sendirian atau pada saat siang hari.
dikonsumsi oleh pasien dengan cepat adalah makanan yang manis seperti es
krim dan cake. Suatu studi menemukan bahwa para wanita yang mengalami
bulimia nervosa lebih mungkin melakukan makan makanan berlebihan ketika
mereka sedang sendirian atau pada saat siang hari.
Kemudian mereka biasanya
akan menghindari makanan favorit mereka pada satu harian.
Setelah selesai makan berlebihan, akan timbul rasa jijik, rasa tidak
nyaman, dan takut apabila berat badan akan bertambah sehingga akan memicu
tahap kedua bulimia nervosa, pengurasan untuk menghilangkan efek asupan
kalori karena makan berlebihan dengan cara memuntahkannya dengan sengaja.
akan menghindari makanan favorit mereka pada satu harian.
Setelah selesai makan berlebihan, akan timbul rasa jijik, rasa tidak
nyaman, dan takut apabila berat badan akan bertambah sehingga akan memicu
tahap kedua bulimia nervosa, pengurasan untuk menghilangkan efek asupan
kalori karena makan berlebihan dengan cara memuntahkannya dengan sengaja.
Hal yang paling sering mereka lakukan untuk memaksa diri mereka agar muntah
yaitu dengan mamasukkan jari-jari mereka ke tenggorkan hingga tersedak,
namun apabila mereka sudah sering melakukan hal tersebut mereka akan lebih
mudah memuntahkan makanan tersebut tanpa harus membuat diri mereka
tersedak terlebih dahulu.
Penyalahgunaan obat pencahar serta berpuasa dan
olahraga yang berlebihan juga sering mereka lakukan untuk mencegah
bertambahnya berat badan.
olahraga yang berlebihan juga sering mereka lakukan untuk mencegah
bertambahnya berat badan.
Pemantauan jangka panjang pada para pasien bulimia nervosa
mengungkapkan bahwa 70 persen memperoleh kesembuhan, walaupun sekitar
10 persen tetap sepenuhnya mengalami simtomatik. Para pasien bulimia nervosa
yang lebih sering makan berlebihan dan muntah, komorbid dengan
penyalahgunaan zat, atau memiliki riwayat depresi memiliki prognosis lebih buruk
dibanding paseien tanpa faktor-faktor tersebut.
Sekian mengenai