Friday, 5 April 2019

Gejala Gejala Medis Anemia Aplastik

Gejala Gejala Medis Anemia Aplastik

Gejala Gejala Medis Anemia Aplastik

Gejala Medis Anemia Aplastik

Permulaan dari suatu anemia aplastik sangat tersembunyi dan berbahaya, yang disertai
dengan penurunan sel darah merah secara berangsur sehingga menimbulkan kepucatan,
rasa lemah dan letih, atau dapat lebih hebat dengan disertai panas badan namun pasien
merasa kedinginan, dan faringitis atau infeksi lain yang ditimbulkan dari neutropenia.

Baca Juga: Anemia Defisiensi Besi Adalah

Selain itu pasien sering melaporkan terdapat memar (eccymoses), bintik merah (petechiae)
yang biasanya muncul pada daerah superficial tertentu, pendarahan pada gusi dengan
bengkak pada gigi, dan pendarahan pada hidung (epitaxis). 

Menstruasi berat atau
menorrhagia sering terjadi pada perempuan usia subur. Pendarahan organ dalam jarang
dijumpai, tetapi pendarahan dapat bersifat fatal
Pemeriksaan fisik secara umum tidak ada penampakan kecuali tanda infeksi atau
pendarahan. 

Jejas purpuric pada mulut (purpura basah) menandakan jumlah platelet kurang
dari 10.000/l (10  109
/liter) yang menandakan risiko yang lebih besar untuk pendarahan
otak. Pendarahan retina mungkin dapat dilihat pada anemia berat atau trombositopenia.

Limfadenopati atau splenomegali tidak selalu ditemukan pada anemia aplastik, biasanya
ditemukan pada infeksi yang baru terjadi atau diagnosis alternatif seperti leukemia atau
limpoma
Penemuan pada Darah. Pasien dengan anemia aplastik memiliki tingkat
pansitopenia yang beragam. Anemia diasosiasikan dengan indeks retikulosit yang rendah.

Jumlah retikulosit biasanya kurang dari satu persen atau bahkan mungkin nol. Makrositosis
mungkin dihasilkan dari tingkat eritropoietin yang tinggi, merangsang sedikit sisa sel
eritroblas untuk berkembang dengan cepat, atau dari klon sel eritroid yang tidak normal.

Jumlah total leukosit dinyatakan rendah, jumlah sel berbeda menyatakan sebuah tanda
pengurangan dalam neutropil. Platelet juga mengalami pengurangan, tetapi fungsinya
masih normal
Penemuan pada Sumsum Tulang. Sumsum tulang biasanya mempunyai tipikal
mengandung spicule dengan ruang lemak kosong, dan sedikit sel hematopoetik. Limfosit,
plasma sel, makrofag, dan sel induk mungkin mencolok, tetapi ini mungkin merupakan
refleksi dari kekurangan sel lain dari pada meningkatnya elemen ini.

 Anemia aplastik berat
sudah didefinisikan oleh International Aplastic Anemia Study Group sebagai sumsum
tulang kurang dari 25 persen sel, atau kurang dari 50 persen sel dengan kurang dari 30
persen sel hematopoetik, dengan paling sedikit jumlah neutropil kurang dari 500/l (0.5 
109
/liter), jumlah platelet kurang dari 20.000/l (20  109
/liter), dan anemia dengan indeks
koreksi retikulosit kurang dari 1 persen.

 Pengembangan in vitro menunjukkan, kumpulan
granulosit monosit atau Colony Forming Unit-Granulocyte/Macrophage (CFU-GM) dan
eritroid atau Burst Forming Unit-Erythroid (BFU-E) dengan pengujian kadar logam
menyatakan tanda pengurangan dalam sel primitif
Penemuan Radiologi. 

Nuclear Magnetic Resonance Imaging (NMRI) dapat
digunakan untuk membedakan antara lemak sumsum dan sel hemapoetik. Ini dapat
memberikan perkiraan yang lebih baik untuk aplasia sumsum tulang dari pada teknik
morpologi dan mungkin membedakan sindrom hipoplastik mielodiplastik dari anemia
aplastik.

Sekian Mengenai

Gejala Gejala Medis Anemia Aplastik

Share this

Artikel Terkait