Penyebab Ileus Paralitik
Etiologi Ileus Paralitik
Meskipun ileus paralitik mempunyai banyak kemungkinan etiologi, tetapi pasca
operasi merupakan penyebab tersering dan tidak harus berupa operasi intra peritoneal,
dapat retroperitoneal maupun operasi selain di abdomen.
operasi merupakan penyebab tersering dan tidak harus berupa operasi intra peritoneal,
dapat retroperitoneal maupun operasi selain di abdomen.
Ileus paralitik tidak pernah
terjadi secara primer, oleh karena itu mencari gangguan yang menjadi penyebab adalah
hal yang penting untuk mencapai keberhasilan dalam tata laksana1
Penyebab lain dari ileus paralitik antara lain sepsis, obat-obatan (seperti opioid,
anti depresan, antasida), metabolik (hipokalemi, hipomagnesemia, hiponatremia, anemia
dan hipoosmolalitas), infark miokard, pneumonia, komplikasi diabetes, trauma (misal
fraktur spinal), kolik bilier, kolik renal, trauma kepala atau prosedur-prosedur bedah
saraf, inflamasi intraabdominal dan peritonitis dan hematoma retroperitoneal.
terjadi secara primer, oleh karena itu mencari gangguan yang menjadi penyebab adalah
hal yang penting untuk mencapai keberhasilan dalam tata laksana1
Penyebab lain dari ileus paralitik antara lain sepsis, obat-obatan (seperti opioid,
anti depresan, antasida), metabolik (hipokalemi, hipomagnesemia, hiponatremia, anemia
dan hipoosmolalitas), infark miokard, pneumonia, komplikasi diabetes, trauma (misal
fraktur spinal), kolik bilier, kolik renal, trauma kepala atau prosedur-prosedur bedah
saraf, inflamasi intraabdominal dan peritonitis dan hematoma retroperitoneal.
Penyebab yang paling sering dari ileus paralitik adalah gangguan metabolik dan
gangguan elektrolit
Penyebab ileus paralitik dapat dibagi menjadi dua yaitu penyebab intra
abdomen, dan ekstra abdomen
Penyebab intraabdomen
a. Hambatan reflex
Laparotomi,Trauma abdomen,Transplantasi renal
b. Proses Inflamasi
Luka penetrasi, Peritonitis cairan empedu, Peritonitis cairan kimia,Perdarahan
intraperitoneal, Pankreatitis akut, Kolesistitis akut, Penyakit Celiac, Inflammatory
bowel disease
c. Infeksi
Peritonitis bakteri, Appendicitis, Diverticulitis, Herpes Zoster virus
d. Proses iskemik
Insufisiensi arteri, Trombosis vena, Arteritis mesenteric, Obstruksi strangulasi
e. Trauma radiasi akut
Radiasi abdomen, Proses retroperitoneal, Batu ureteropelvik, Pyelonefritis,
Perdarahan retroperitoneal, Keganasan
f. Alterasi sel interstitial Cajal
Penyebab ekstra abdomen
a. Hambatan reflex
Kraniotomi,Fraktur iga, tulang belakang atau pelvis, Infark miokard, Coronary
bypass, Operasi bedah jantung, Pneumonia, emboli paru, Luka bakar, Gigitan laba-
laba janda hitam
b. Obat
Antikolinergik/antagonis ganglionik, Opiat, Agen kemoterapeutik, Tricyclic
antidepressants, Phenotiazines
c. Abnormalitas Metabolik
Sepsis, Diabetes mellitus, Hipotiroid, Ketidakseimbangan elektrolit
(hiperkalemia,hipokalemi,hipofosfatemia), Keracunan logam berat (merkuri) Porfiria,
Uremia, Ketoasidosis diabetic, Penyakit sistemik seperti SLE
Sekian mengenai