Faktor Risiko Yang Kuat Pada Penyakit Kanker Payudara
Faktor Resiko Terjadinya Kanker Payudara
Faktor risiko tinggi penyebab kanker payudara adalah sebagai berikut:
• Jenis kelamin: meskipun beberapa orang pria juga bisa menderita penyakit ini,
hampir semua kasus kanker payudara ditemukan pada wanita.
• Usia: secara umum, risiko kanker payudara akan meningkat seiring dengan
bertambahnya usia.
• Riwayat keluarga dan genetika: seorang wanita akan lebih mungkin terkena
kanker payudara jika ibunya, saudara perempuannya atau kerabat langsungnya
pernah menderita penyakit yang sama. Menurut studi klinis, sekitar 5-10% kasus
kanker payudara memiliki kaitan dengan terjadinya perubahan genetik.
• Siklus menstruasi: wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum usia 12
tahun atau mengalami menopause setelah usia 55 tahun memiliki faktor risiko
yang lebih tinggi
• Pola makan: asupan makanan dengan kandungan lemak yang tinggi secara
berkepanjangan
• Gaya hidup: merokok, minum minuman keras, dan kurang berolahraga akan
meningkatkan faktor risiko
• Melahirkan: wanita yang tidak pernah melahirkan atau melahirkan anak pertama
pada usia di atas 35 tahun
• Penggunaan obat: asupan kontrasepsi atau menjalani terapi penggantian hormon
secara berkelanjutan selama lebih dari 5 tahun
• Riwayat kanker: riwayat keganasan kanker tertentu seperti penyakit Hodgkin,
kanker paru-paru, kanker usus besar, atau riwayat kanker pada masa kanak-kanak
Diagnosa Kanker Payudara
Setelah memeriksa riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik,
dokter akan menetapkan pemeriksaan tindak lanjut berikut ini untuk
beberapa kasus yang mencurigakan:
dokter akan menetapkan pemeriksaan tindak lanjut berikut ini untuk
beberapa kasus yang mencurigakan:
a) Mamogram: untuk mendeteksi dan memastikan lokasi tumor payudara
b) Biopsi: jaringan dari benjolan diambil dengan jarum yang sangat kecil untuk keperluan
pemeriksaan mikroskopis lebih lanjut, untuk menentukan sifat sel pada benjolan tersebut.
Beberapa tes lainnya juga mungkin diperlukan:
a) USG: pemindaian USG digunakan untuk melengkapi hasil pemeriksaan mamogram
dalam menentukan lokasi, ukuran, dan sifat benjolan pada payudara
b) Reseptor Hormonal dan tes HER2: Tes ini bisa membantu untuk menentukan apakah
pasien harus menerima pengobatan hormonal atau terapi yang ditargetkan
c) Tes darah: untuk mengevaluasi kondisi tubuh, fungsi hati, dan ginjal secara umum
d) Sinar X bagian dada
e) Pemindaian Tomografi Terkomputasi (CT) dan pemindaian tulang; atau PET scan:
terutama untuk pasien dengan faktor risiko tinggi di mana tumor bisa menyebar ke organ
lain dalam tubuh.
Sekian Mengenai