Gejala Antraks Pada Manusia
1. Antraks kulit sering disebut sebagai black eschar atau
malignant pustule yang paling sering terjadi, yaitu lebih
dari 90%.
malignant pustule yang paling sering terjadi, yaitu lebih
dari 90%.
Penderita biasanya mempunyai riwayat kontak
dengan hewan atau produknya. Lesi pertama terjadi
dalam waktu tiga sampai lima hari pasca inokulasi spora
dan umumnya terdapat pada daerah ekstremitas, kepala
dan leher (daerah terbuka). Lesi berwarna kemerahan,
gatal dan tak sakit.
dengan hewan atau produknya. Lesi pertama terjadi
dalam waktu tiga sampai lima hari pasca inokulasi spora
dan umumnya terdapat pada daerah ekstremitas, kepala
dan leher (daerah terbuka). Lesi berwarna kemerahan,
gatal dan tak sakit.
Dalam kurun waktu 24-36 jam lesi
berubah membentuk vesikel berisi cairan jernih. Karena
bagian tengah vesikel nekrotik maka setelah vesikel
pecah, akan terbentuk keropeng berwarna hitam (eschar)
di bagian tengahnya.
berubah membentuk vesikel berisi cairan jernih. Karena
bagian tengah vesikel nekrotik maka setelah vesikel
pecah, akan terbentuk keropeng berwarna hitam (eschar)
di bagian tengahnya.
Di sekitar lesi tampak edema
kemerahan hebat dan vesikel-vesikel kecil. Istilah pustula
malignan sebenarnya salah, karena lesi kulit antraks tidak
purulen dan tidak sakit. Ditemukannya lesi purulen dan
sakit biasanya menunjukkan infeksi sekunder oleh kuman
lain seperti stafilokokus dan streptokokus
kemerahan hebat dan vesikel-vesikel kecil. Istilah pustula
malignan sebenarnya salah, karena lesi kulit antraks tidak
purulen dan tidak sakit. Ditemukannya lesi purulen dan
sakit biasanya menunjukkan infeksi sekunder oleh kuman
lain seperti stafilokokus dan streptokokus
Lesi antraks kulit umumnya sembuh sendiri tanpa
meninggalkan parut. Sekitar 10% antraks kulit berlanjut
menjadi antraks sistemik yang fatalitasnya tinggi.
Komplikasi lain antraks kulit adalah terjadinya bulae
multipel disertai edema hebat dan renjatan. Edema
maligna ini jika mengenai leher dan di dalam dada akan
menyebabkan gangguan pernafasan. Pada pemeriksaan
histologik, antraks kulit memperlihatkan nekrosis, edema
hebat dan infiltrasi limfosit.
2. Antraks intestinal merupakan tersering kedua. Gejala
klinik antraks intestinal biasanya muncul 2-5 hari setelah
tertelannya spora yang umumnya berasal dari santapan
daging tercemar, karena itu antraks intestinal sering
mengenai lebih dari satu anggota keluarga.
Pada antraks
intestinal ini belum diketahui dimana pertama kali spora
berubah menjadi bentuk vegetatif. Namun dari
pemeriksaan patologi diketahui bahwa kuman dapat
ditemukan pada jaringan limfatik mukosa dan submukosa,
kelenjar limfoid mesenterik dan cairan peritoneal.
intestinal ini belum diketahui dimana pertama kali spora
berubah menjadi bentuk vegetatif. Namun dari
pemeriksaan patologi diketahui bahwa kuman dapat
ditemukan pada jaringan limfatik mukosa dan submukosa,
kelenjar limfoid mesenterik dan cairan peritoneal.
Keluhan
penderita biasanya berupa demam, nyeri perut difus dan
disertai nyeri lepas. Feses bercampur darah atau berupa
melena dengan konsistensi padat atau cair. Penderita
kadang-kadang muntah berdarah atau berwarna seperti
kopi.
penderita biasanya berupa demam, nyeri perut difus dan
disertai nyeri lepas. Feses bercampur darah atau berupa
melena dengan konsistensi padat atau cair. Penderita
kadang-kadang muntah berdarah atau berwarna seperti
kopi.
Asites muncul dua sampai empat hari sejak gejala
pertama timbul. Kematian terjadi umumnya karena
toksemia atau perforasi.
pertama timbul. Kematian terjadi umumnya karena
toksemia atau perforasi.
3. Antraks Orofaring; gambaran klinis lebih ringan.
Gejalanya berupa edema leher dan pembesaran kelenjar
limfe lokal dengan akibat kesulitan menelan dan kesulitan
bernafas. Lesi di orofaring berupa ulkus dengan
pseudomembran.
4. Antraks pulmonal atau disebut juga antraks inhalasi;
biasanya fatal, walaupun telah diberi antibiotika dan
pengobatan intensif. Hal ini yang menjadi salah satu
alasan kuman antraks dipakai sebagai senjata biologi
Pada tahun 1979, telah terjadi
kecelakaan di Fasilitas Mikrobiologi,
kecelakaan di Fasilitas Mikrobiologi,
Sverdlovsk, Rusia
dengan tersebarnya spora antraks yang mengakibatkan
79 orang terinfeksi dan 68 kematian.
Masa inkubasi antraks inhalasi tergantung dosis
spora yang terhisap, mumnya 10 hari, tetapi dapat
pula mencapai 6 minggu.
dengan tersebarnya spora antraks yang mengakibatkan
79 orang terinfeksi dan 68 kematian.
Masa inkubasi antraks inhalasi tergantung dosis
spora yang terhisap, mumnya 10 hari, tetapi dapat
pula mencapai 6 minggu.
Spora yang terhisap akan
difagositosis dan terbawa ke kelenjar limfe mediastinum
dan peribronkial menyebabkan mediastinitis hemorhagik.
difagositosis dan terbawa ke kelenjar limfe mediastinum
dan peribronkial menyebabkan mediastinitis hemorhagik.
Gejala Virus Antraks
Gejala awal antraks inhalasi menyerupai infeksi viral
saluran pernafasan atas akut berupa demam, batuk
kering, mialgia dan kelemahan. Secara radiologis
tampak pelebaran mediastinum dan efusi pleura.
Dalam
1-2 hari, penderita biasanya jatuh dalam dispnoe berat,
stridor dan akhirnya kematian.Kematian terjadi pada kurun
waktu 1-10 hari dengan rata-rata sekitar 3 hari sejak
timbulnya gejala klinik.
1-2 hari, penderita biasanya jatuh dalam dispnoe berat,
stridor dan akhirnya kematian.Kematian terjadi pada kurun
waktu 1-10 hari dengan rata-rata sekitar 3 hari sejak
timbulnya gejala klinik.
Salah satu komplikasi antraks
kulit intestinal dan inhalasi adalah meningitis.
Biasanya fatal dan kematian terjadi dalam 1-6 hari sejak
timbulnya gejala. Di samping gejala infeksi umum seperti
demam, mialgia, ditemukan pula gejala rangsang
meningeal dan gejala kenaikkan tekanan intrakranial
seperti sakit kepala progresif, kaku kuduk, delirium,
kejang-kejang.
kulit intestinal dan inhalasi adalah meningitis.
Biasanya fatal dan kematian terjadi dalam 1-6 hari sejak
timbulnya gejala. Di samping gejala infeksi umum seperti
demam, mialgia, ditemukan pula gejala rangsang
meningeal dan gejala kenaikkan tekanan intrakranial
seperti sakit kepala progresif, kaku kuduk, delirium,
kejang-kejang.
Secara patologis terjadi meningitis
hemorhagik disertai edema hebat di leptomeningen.
Cairan serebrospinalnya dapat berdarah dan mengandung
banyak kuman antraks.
hemorhagik disertai edema hebat di leptomeningen.
Cairan serebrospinalnya dapat berdarah dan mengandung
banyak kuman antraks.
Sekian mengenai