Jenis Jenis Penyakit Aneurisma
Jenis Jenis Aneurisma
1. Saccular Aneurysm
Saccular aneurysm (aneurisma sakular)
adalah penonjolan kantung (outpouching) dari
pembuluh darah yang berbentuk seperti buah
berry (berry like) yang banyak tumbuh dari
bifukarsio arteri,
adalah penonjolan kantung (outpouching) dari
pembuluh darah yang berbentuk seperti buah
berry (berry like) yang banyak tumbuh dari
bifukarsio arteri,
dan merupakan tipe aneurisma
intrakranial yang terbanyak (66%-98%). Saccular
aneurysm dianggap terjadi karena adanya defek
kongenital di tunika media, dan dapat berkembang
menjadi aneurisma akibat adanya tekanan arterial.
intrakranial yang terbanyak (66%-98%). Saccular
aneurysm dianggap terjadi karena adanya defek
kongenital di tunika media, dan dapat berkembang
menjadi aneurisma akibat adanya tekanan arterial.
Tipe Sakular dapat disebabkan oleh berbagai
keadaan yaitu:
a. Developmental Aneurysm atau aneurisma
degeneratif
Dinding arteri yang normal terdiri dari 3
lapisan, yaitu intima, media dan adventisia. Akibat
proses degeneratif, elastisitas membran dapat
berkurang sampai menghilang, dan tunika media
berakhir pada hubungan dari ujung aneurisma
dengan parent vessel.
Limfosit dan fagosit dapat
menginfiltrasi tunika adventisia. Lumen dari
kantung aneurisma sering mengandung debris
trombus, dan sering dijumpai pembuluh darah
yang aterosklerotik.
menginfiltrasi tunika adventisia. Lumen dari
kantung aneurisma sering mengandung debris
trombus, dan sering dijumpai pembuluh darah
yang aterosklerotik.
Banyak dari tipe sakular yang
kongenital, timbul dari defek fokal pada tunika
media, dan berkembang seiring melemahnya
tahanan arteri, sehingga dinding pembuluh darah
menonjol (ballooning).
kongenital, timbul dari defek fokal pada tunika
media, dan berkembang seiring melemahnya
tahanan arteri, sehingga dinding pembuluh darah
menonjol (ballooning).
Rupturnya aneurisma tipe
sakular dapat disebabkan oleh daya reganf yang
merupakan proses hemodinamik yang abnormal
pada diniding arteri serebral, terutama pada
bifurkasio.
sakular dapat disebabkan oleh daya reganf yang
merupakan proses hemodinamik yang abnormal
pada diniding arteri serebral, terutama pada
bifurkasio.
2. Traumatic Aneurysm
Tipe traumatik dapat dibagi menjadi
penetrating dan non penetrating. Trauma penetrasi
pada Sps darah ekstrakranial dapat
menyebabkan laserasi, fistula arterivenous, diseksi
atau traumatic pseudoaneurysm.
penetrating dan non penetrating. Trauma penetrasi
pada Sps darah ekstrakranial dapat
menyebabkan laserasi, fistula arterivenous, diseksi
atau traumatic pseudoaneurysm.
Arteri karotis
merupakan pembuluh darah yang paling sering
terlibat pada tipe penetrating.
merupakan pembuluh darah yang paling sering
terlibat pada tipe penetrating.
Non penetrating dapat disebabkan cedera kepala
tertutup, dimana arteri serebri anterior yang distal
dan cabang kortikal yang perifer lebih sering
terlibat.
Benturan dari frontolateral menghasilkan
shearing force antara batas inferior dari falks
serebri dan arteri serebri anterior distal.
shearing force antara batas inferior dari falks
serebri dan arteri serebri anterior distal.
3. Mycotic Aneurysm
Aneurisma mikotik merupakan aneurisma
yang berasal dari proses infeksi yang melibatkan
dinding arteri.
yang berasal dari proses infeksi yang melibatkan
dinding arteri.
Aneurisma ini dapat disebabkan
embolus septik serebral, yang menyebabkan
kerusakan inflamasi pada dinding arteri, yang
dimulai dari permukaan endotel.
embolus septik serebral, yang menyebabkan
kerusakan inflamasi pada dinding arteri, yang
dimulai dari permukaan endotel.
Pada tipe ini,
emboli yang infeksi mencapai tunika adventisia
melalui vasa vasorum, kemudian proses inflamasi
mengganggu muskularisasi tunika adventisia yang
berakibat pada aneurisma.
emboli yang infeksi mencapai tunika adventisia
melalui vasa vasorum, kemudian proses inflamasi
mengganggu muskularisasi tunika adventisia yang
berakibat pada aneurisma.
Penyebab dari sumber
infeksi yang tersering adalah endokarditis bakterial
subakut. Septikemia dan piemia kronik dapat
menjadi sumber infeksi, tetapi sangat jarang
terjadi.
infeksi yang tersering adalah endokarditis bakterial
subakut. Septikemia dan piemia kronik dapat
menjadi sumber infeksi, tetapi sangat jarang
terjadi.
Lokasi paling sering terjadinya aneurisma
mikotik adalah pada aorta thorakalis, sedangkan di
pembuluh darah intrakranial lebih jarang terjadi.
Emboli umumnya tersangkut pada cabang kortikal
dari arteri serebri media, dan arteri serebri
anterior.
Aneurisma mikotik lebih sering terjadi pada anak-
anak. Dalam penanganannya, diperlukan adanya
terapi antibiotik segera, dan umumnya di berikan
selama 4-6 minggu.
4. Oncotic Aneurysm
Aneurisma onkotik dapat timbul akibat
embolisasi dari sel neoplastik yang mengalami
infiltrasi, dan diikuti pembentukan aneurisma.
embolisasi dari sel neoplastik yang mengalami
infiltrasi, dan diikuti pembentukan aneurisma.
Mekanisme dasar dari aneurisma onkotik mirip
dengan tipe infeksius (mikotik). Tipe onkotik
dilaporkan berhubungan dengan cardiac myxoma,
choriocarcinoma, kanker paru dan setelah prosedur
radiasi intratekal pada terapi germinoma dan
meduloblastoma.
5. Flow-related Aneurysm
Tipe ini sangat berhubungan dengan
arteriovenous malformation (AVM) dengan
frekuensi Skut 25%, dan terjadi sepanjang
feeding vessel yang distal dan proksimal.
arteriovenous malformation (AVM) dengan
frekuensi Skut 25%, dan terjadi sepanjang
feeding vessel yang distal dan proksimal.
Tipe ini
berhubungan dengan stress hemodinamik yang
disebabkan peningkatan aliran dan tekanan, yang
diikuti oleh dilatasi dan perubahan patologis pada
feeding artery.
berhubungan dengan stress hemodinamik yang
disebabkan peningkatan aliran dan tekanan, yang
diikuti oleh dilatasi dan perubahan patologis pada
feeding artery.
6. Vasculophatic Aneurysm
Tipe vaskulopati berhubungan dengan
penyakit yang mengakibatkan vaskulitis, seperti
Takayashu arteritis dan Systemic Lupus
erythematous (SLE). Pada kasus SLE dijumpai
sekitar 10% kasus, yang berupa tipe sakular,
fusiform ataupun gabungan dari keduanya.
penyakit yang mengakibatkan vaskulitis, seperti
Takayashu arteritis dan Systemic Lupus
erythematous (SLE). Pada kasus SLE dijumpai
sekitar 10% kasus, yang berupa tipe sakular,
fusiform ataupun gabungan dari keduanya.
7. Dissecting Aneurysm
Dissecting aneurysm adalah aneurisma
yang terjadi akibat terpisahnya lapisan-lapisan
pada dinding arteri setelah tunika intima pembuluh
darah arteri mengalami robekan. Celah yang
terbentuk akibat terpisahnya lapisan-lapisan
dinding arteri tersebut menjadi tempat masuknya
aliran darah.
Celah yang dibentuk oleh lapisan-
lapisan dinding arteri yang terpisah ini semakin
lama semakin besar dan membentuk struktur
seperti balon yang dapat menimbulkan rasa sakit.
lapisan dinding arteri yang terpisah ini semakin
lama semakin besar dan membentuk struktur
seperti balon yang dapat menimbulkan rasa sakit.
Nyeri atau gejala yang timbul akan berakibat
semakin fatal apabila aneurisma ini pecah.
Dissecting aneurysm biasanya terjadi di pembuluh
darah aorta. Robekan pada tunika intima terjadi di
dekat katup aorta, sedangkan robekan tunika
media dibagian distal terjadi dengan jarak/
ketebalan yang berbeda-beda, dan biasanya terjadi
di dinding terluar dari aorta.
Sekian mengenai