Methemoglobinemia Nitrat
Apa Itu Methemoglobinemia ?
Keracunan akut: terjadinya methemoglobinemia (kondisi darah tidak dapat mengikat
oksigen)
Keracunan karena penggunaan senyawa nitrat dan nitrit sebagai pengawet dapat pula terjadi
secara akut, terutama jika kadarnya berlebihan.
oksigen)
Keracunan karena penggunaan senyawa nitrat dan nitrit sebagai pengawet dapat pula terjadi
secara akut, terutama jika kadarnya berlebihan.
Selain dapat membentuk nitrosamin yang
bersifat karsinogenik, nitrit merupakan senyawa yang berpotensi sebagai senyawa
pengoksidasi.
bersifat karsinogenik, nitrit merupakan senyawa yang berpotensi sebagai senyawa
pengoksidasi.
Di dalam darah, nitrit dapat bereaksi dengan hemoglobin dengan cara
mengoksidasi zat besi bentuk divalen menjadi trivalen kemudian menghasilkan
methemoglobin.
mengoksidasi zat besi bentuk divalen menjadi trivalen kemudian menghasilkan
methemoglobin.
Methemoglobin tidak dapat mengikat oksigen, oleh karena itu terjadi
penurunan kapasitas darah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh serta
menimbulkan kondisi yang disebut methemoglobinemia.
penurunan kapasitas darah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh serta
menimbulkan kondisi yang disebut methemoglobinemia.
Pada darah individu normal terkandung methemoglobin dalam kadar yang rendah, yaitu 0,5-
2%. Jika kadar methemoglobin meningkat hingga 10% maka akan menimbulkan sianosis yang
ditandai dengan munculnya warna kebiruan pada kulit dan bibir; kadar di atas 25% dapat
menyebabkan rasa lemah dan detak jantung cepat; sedangkan kadar di atas 60% dapat
menyebabkan ketidaksadaran, koma, bahkan kematian.
Berbeda dengan kondisi pada orang dewasa normal yang dapat mengalami keracunan
senyawa nitrat dan nitrit akibat konsumsinya yang melebihi batas yang diperbolehkan, ada
kelompok individu tertentu yang dapat mengalami keracunan senyawa nitrat dan nitrit bahkan
dalam penggunaannya yang masih diijinkan.
Pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan,
sensitivitasnya terhadap nitrat dan nitrit lebih tinggi daripada orang dewasa.
sensitivitasnya terhadap nitrat dan nitrit lebih tinggi daripada orang dewasa.
Keracunan nitrat
atau nitrit yang berakhir pada kematian kebanyakan dialami oleh bayi. Selain bayi, perempuan
hamil, orang yang mengalami defisiensi G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase), serta
individu yang secara genetik mempunyai kelainan struktur hemoglobin juga merupakan
kelompok yang juga rentan mengalami methemoglobinemia.
atau nitrit yang berakhir pada kematian kebanyakan dialami oleh bayi. Selain bayi, perempuan
hamil, orang yang mengalami defisiensi G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase), serta
individu yang secara genetik mempunyai kelainan struktur hemoglobin juga merupakan
kelompok yang juga rentan mengalami methemoglobinemia.
Diagnosis
Jika terjadi keracunan, diagnosis ditegakkan berdasarkan
adanya hipotensi yang disertai
takikardi refleks dan sakit kepala. Methemoglobinemia 15% atau lebih dapat didiagnosis
melalui timbulnya warna coklat ketika darah dikeringkan pada kertas saring.
Uji laboratorium
lain yang menunjang adalah kadar elektrolit, gas darah arteri atau oksimetri, kadar
methemoglobin, dan pemantauan EKG.
Penatalaksanaan Methemoglobinemia
lain yang menunjang adalah kadar elektrolit, gas darah arteri atau oksimetri, kadar
methemoglobin, dan pemantauan EKG.
Penatalaksanaan Methemoglobinemia
A. Penanganan darurat dan penunjang
- Pertahankan jalan nafas dan berikan nafas bantuan jika diperlukan. Berikan oksigen
jika diperlukan.
- Obati hipotensi dengan cara membaringkan pasien dalam keadaan terlentang, berikan
cairan kristaloid secara intravena dan pressor drug dosis rendah jika diperlukan.
- Pantau tanda vital dan EKG selama 4-6 jam.
Sekian mengenai