Friday, 24 May 2019

Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati Dilatasi Adalah


Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati Dilatasi


Kardiomiopati dilatasi merupakan penyakit progresif yang ditandai dengan
pembesaran ruang ventrikel dan disfungsi kontraktil dengan ketebalan dinding ventrikel kiri
yang normal.

 Ventrikel kanan juga dapat mengalami dilatasi dan disfungsional.
Kardiomiopati dilatasi merupakan penyebab tersering ketiga dari gagal jantung dan alasan
tersering dari transplantasi jantung.
Kardiomiopati dilatasi termasuk satu dari tiga jenis kardiomiopati, bersama dengan
kardiomiopati hipertrofi dan kardiomiopati restriktif. 

Akan tetapi, klasifikasi kardiomiopati
terus berkembang, berdasarkan dengan perkembangan yang cepat dari genetik molekuler dan
juga penemuan dari penyakit yang baru diketahui.

Patofisiologi Kardiomiopati dilatasi
Penyebab dari gejala klinis yang
tampak pada kardiomiopati dilatasi adalah
adanya penurunan fungsi kontraksi
miokardium diikuti oleh adanya dilatasi
pada ruang ventrikel
Penurunan fungsi kontraksi
miokardium disebabkan karena adanya
kerusakan pada kardiomiosit, 

kerusakan ini
akan mengakibatkan kontraksi ventrikel
menurun, dan diikuti dengan penurunan
volume sekuncup serta curah jantung.
Penurunan kontraksi ventrikel jika sudah
tidak dapat diatasi lagi oleh mekanisme
kompensasi (baik oleh peningkatan simpatis,
mekanisme Frank-Starling, sistem renin-
angiotensin-aldosteron/RAA dan
vasopresin),

 maka akan menyebabkan
ventrikel hanya dapat memompa sejumlah
kecil darah ke sirkulasi, sehingga nantinya
darah tersebut akan lebih banyak tertimbun
di ventrikel, timbunan darah inilah yang
akan menyebabkan dilatasi ruang ventrikel
yang bersifat progresif

Dilatasi ruang yang progresif
nantinya akan membuat disfungsi katup
mitral (katup mitral tidak dapat tertutup
sempurna), kelainan pada katup mitral ini
akan menyebabkan terjadinya regurgitasi
darah ke atrium kiri. 

Regurgitasi darah ke
atrium kiri memiliki tiga dampak yang
buruk, yaitu peningkatan tekanan dan
volume yang berlebihan di atrium kiri
sehingga atrium kiri membesar yang akan
meningkatkan resiko, dampak buruk
berikutnya adalah regurgitasi ke atrium kiri
menyebabkan darah yang dipompakan oleh
ventrikel kiri lebih sedikit sehingga
memperparah penurunan stroke volume
yang telah terjadi,

 dampak buruk yang
terakhir adalah pada saat diastolik volume
darah yang masuk ke atrium kiri menjadi
lebih besar karena mendapat tambah darah
yang disebabkan oleh regurgitasi ventrikel
kiri yang pada akhirnya akan menambah
jumah darah di ventrikel kiri,

 sehingga
memperparah dilatasi yang telah terjadi
Penurunan stroke volume karena
menurunnya kontraktilitas miokardium dan
ditambah dengan adanya regurgitasi katup
mitral akan menimbulkan gejala kelelahan
dan kelemahan pada otot rangka karena
kurangnya suplai darah ke otot rangka

Pada kardiomiopati dilatasi juga
terjadi peningkatan tekanan pengisian
ventrikel yang akan menimbulkan gejala-
gejala kongesti paru seperti dispnea,
ortopnea, ronki basah dan juga gejala-gejala
kongesti sistemik seperti peningkatan
tekanan vena jugularis, hepatomegali dan
edema perifer

Kardiomiopati dilatasi yang
disebabkan oleh infeksi virus umumnya
akan sembuh sendiri. Dihipotesiskan bahwa
kerusakan miokardium dan fibrosis terjadi
karena adanya kompeks imun yang merusak
yang timbul karena dipicu oleh komponen
dari tubuh virus.

 Walapun demikian terdapat
hal yang kontradiktif yaitu pemakaian obat
penekan imun tidak memberikan perbaikan
pada pasien kardiomiopati oleh sebab
virus.

Sekian mengenai

Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi
Kardiomiopati Dilatasi Adalah


Share this