Sialolithiasis Adalah
Apa Itu Sialolitiasis?
Sialolitiasis merupakan suatu
penyakit yang ditemukan pada
kelenjar liur yang ditandai adanya
sumbatan sekresi air liur oleh suatu
batu kelenjar liur (kalkulus).
penyakit yang ditemukan pada
kelenjar liur yang ditandai adanya
sumbatan sekresi air liur oleh suatu
batu kelenjar liur (kalkulus).
Terbentuknya kalkulus kelenjar liur
karena endapan garam kalsium fosfat
tribasik (Ca3(PO4)2) bersama bahan
organik yang terdiri dari deskuamasi
sel epitel, bakteri, benda asing
ataupun dekomposisi produksi
bakteri, apabila terdapat infeksi
dengan kandungan amonium dan
magnesium
Sialolitiasis merupakan 30%
dari seluruh kelainan yang terjadi
pada kelenjar liur. Insidensi pada
orang dewasa lebih sering terkena
dibandingakan anak – anak.
Penyebab serta mekanisme
terbentuknya kalkulus masih belum
dapat dipastikan sampai saat ini.
Kelainan ini dapat mengakibatkan
rasa nyeri serta peradangan pada
kelenjar liur dan beberapa kasus
dapat menyebabkan infeksi kelenjar
liur.
Penanganan sialolitiasis
dilakukan secara konservatif dan
tindakan operasi dengan
mengeksplorasi duktus dari sialolith
(sialithectomy).
dilakukan secara konservatif dan
tindakan operasi dengan
mengeksplorasi duktus dari sialolith
(sialithectomy).
Sialolitiasis kelenjar liur
merupakan penyakit yang sering
terjadi pada kelenjar liur,
diperkirakan terdapat 1,2% dalam
populasi.
Sialolitiasis biasanya
berhubungan dengan suatu
peradangan kelenjar liur (
sialadenitis ) yang disebabkan oleh
terbentuknya batu atau sebagai
akibat sumbatan duktus kelenjar liur.
Dari 80% - 90% kasus
sialolitiasis kelenjar liur ditemukan
pada kelenjar submandibular, 6%
pada kelenjar parotis, 2% pada
kelenjar sublingual, dan 2% pada
kelenjar liur minor.
Sebanyak 85 %
terletak di duktus wharton’s kelenjar
submandibula.
terletak di duktus wharton’s kelenjar
submandibula.
Dari kasus yang
ditemukan batu kelenjar liur
biasanya unilateral dan dapat
berbentuk tunggal atau lebih
Sialolitiasis mengandung
bahan campuran dari kalsium
karbonat dan kalsium fosfat dengan
bahan organik yang ditemukan
antara lain glikoprotein,
mukopolisakarida, dan debrisel.
Disertai kandungan amonium,
magnesium dan fosfat hanya sekitar
20 – 25% apabila didapati proses
infeksi
ditemukan batu kelenjar liur
biasanya unilateral dan dapat
berbentuk tunggal atau lebih
Sialolitiasis mengandung
bahan campuran dari kalsium
karbonat dan kalsium fosfat dengan
bahan organik yang ditemukan
antara lain glikoprotein,
mukopolisakarida, dan debrisel.
Disertai kandungan amonium,
magnesium dan fosfat hanya sekitar
20 – 25% apabila didapati proses
infeksi
Ukuran rata –rata sialolit 2
mm – 2 cm atau lebih berbentuk
bulat atau irregular dengan
permukaan kasar atau halus.
Dilihat
dari bentuk yang sering ditemukan
adalah bulat atau lonjong, ukurannya
mulai dari milimeter sampai
centimeter. Sedangkan warna
bervariasi dari putih hingga coklat
tua.
dari bentuk yang sering ditemukan
adalah bulat atau lonjong, ukurannya
mulai dari milimeter sampai
centimeter. Sedangkan warna
bervariasi dari putih hingga coklat
tua.
Batu kelenjar submandibula
untuk komposisi bahan anorganik
81% dan 19% bahan organik
Ada 2 faktor yang menjadi
alasan tingginya insiden sialolitiasis
kelenjar submandibula. Pertama
karena sifat dari air liur yang
dihasilkan banyak mengandung
musin, bahan organik, enzim
fosfatase, kalsium fosfat, pH alkali
serta karbon dioksida yang rendah.
untuk komposisi bahan anorganik
81% dan 19% bahan organik
Ada 2 faktor yang menjadi
alasan tingginya insiden sialolitiasis
kelenjar submandibula. Pertama
karena sifat dari air liur yang
dihasilkan banyak mengandung
musin, bahan organik, enzim
fosfatase, kalsium fosfat, pH alkali
serta karbon dioksida yang rendah.
Kedua karena bentuk anatomi
warthon’s duct yang panjang dan
berkelok dengan posisi orifisium
lebih tinggi dari duktus dan ukuran
Ada 2 faktor yang menjadi
alasan tingginya insiden sialolitiasis
kelenjar submandibula.
warthon’s duct yang panjang dan
berkelok dengan posisi orifisium
lebih tinggi dari duktus dan ukuran
Ada 2 faktor yang menjadi
alasan tingginya insiden sialolitiasis
kelenjar submandibula.
Pertama
karena sifat dari air liur yang
dihasilkan banyak mengandung
musin, bahan organik, enzim
fosfatase, kalsium fosfat, pH alkali
serta karbon dioksida yang rendah.
Kedua karena bentuk anatomi
warthon’s duct yang panjang dan
berkelok dengan posisi orifisium
lebih tinggi dari duktus dan ukuran lumennya
karena sifat dari air liur yang
dihasilkan banyak mengandung
musin, bahan organik, enzim
fosfatase, kalsium fosfat, pH alkali
serta karbon dioksida yang rendah.
Kedua karena bentuk anatomi
warthon’s duct yang panjang dan
berkelok dengan posisi orifisium
lebih tinggi dari duktus dan ukuran lumennya
Umumnya batu terbentuk
dalam hilus kelenjar tetapi biasanya
tampak sebagai sumbatan dalam
saluran utama kelenjar liur.2
Sialolit
umumnya merupakan ikatan kalsium
dan fosfat anorganis, terbentuknya
bukan karena hiperkalsemia, tetapi
agaknya akibat pembentukan
kalkulus pada debris organis karena
infeksi atau sumbatan
Kedua
hipotesa ini diduga sebagai etiologi
akibat penumpukan bahan organik,
adapun pendapat lainnya adalah
terdapat proses biologi terbentuknya
batu yang ditandai menurunnya
produksi sekresi kelenjar.
Sekian mengenai