Penyakit Jantung Bawaan Adalah
Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan ?
Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan
bentuk kelainan jantung yang sudah di-
dapatkan sejak bayi baru lahir.
bentuk kelainan jantung yang sudah di-
dapatkan sejak bayi baru lahir.
Manifestasi
klinis kelainan ini bervariasi dari yang paling ringan
sampai berat.
klinis kelainan ini bervariasi dari yang paling ringan
sampai berat.
Pada bentuk yang ringan, sering tidak
ditemukan gejala, dan tidak ditemukan kelainan pada
pemeriksaan klinis.
ditemukan gejala, dan tidak ditemukan kelainan pada
pemeriksaan klinis.
Sedangkan pada PJB berat, gejala
sudah tampak sejak lahir dan memerlukan tindakan
segera.
sudah tampak sejak lahir dan memerlukan tindakan
segera.
Dengan berkembangnya teknologi, khususnya
ekokardiografi, banyak kelainan jantung yang
sebelumnya tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan
fisis dan penunjang biasa, EKG, radiologi dengan
menggunakan alat ini dapat dideteksi dengan mudah
ekokardiografi, banyak kelainan jantung yang
sebelumnya tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan
fisis dan penunjang biasa, EKG, radiologi dengan
menggunakan alat ini dapat dideteksi dengan mudah
Jantung sebagai pompa, berfungsi memompakan darah
ke seluruh tubuh untuk memenuhi tubuh akan
kebutuhan metabolisme.
ke seluruh tubuh untuk memenuhi tubuh akan
kebutuhan metabolisme.
Sebagai pompa darah, kinerja jantung dipengaruhi
oleh beban diastolik (preload), beban sistolik (afterload),
kontraktilitas dan laju jantung.
Secara anatomis
jantung terdiri dari 4 ruang yang terpisah oleh sekat
yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel).
jantung terdiri dari 4 ruang yang terpisah oleh sekat
yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel).
Pembuluh nadi utama (aorta) keluar dari bilik kiri,
sedangkan pembuluh nadi paru (arteri pulmonal)
Penyakit jantung bawaan dapat berupa defek pada
sekat yang membatasi ke dua atrium atau ventrikel
sehingga terjadi percampuran darah pada tingkat
atrium atau ventrikel, misalnya defek septum
ventrikel atau defek septum atrium.
sekat yang membatasi ke dua atrium atau ventrikel
sehingga terjadi percampuran darah pada tingkat
atrium atau ventrikel, misalnya defek septum
ventrikel atau defek septum atrium.
Dapat juga terjadi
pada pembuluh darah yang tetap terbuka yang
seharusnya menutup setelah lahir seperti pada duktus
arteriosus persisten.
pada pembuluh darah yang tetap terbuka yang
seharusnya menutup setelah lahir seperti pada duktus
arteriosus persisten.
Kelainan lain berupa kelainan
yang lebih kompleks seperti tertukarnya posisi aorta
dan arteri pulmonalis atau kelainan muara vena
pulmonalis.
yang lebih kompleks seperti tertukarnya posisi aorta
dan arteri pulmonalis atau kelainan muara vena
pulmonalis.
Secara garis besar penyakit jantung bawaan dibagi 2
kelompok, yaitu penyakit jantung bawaan sianotik dan
penyakit jantung bawaan nonsianotik.
Penyakit
jantung bawaan sianotik ditandai oleh adanya sianosis
sentral akibat adanya pirau kanan ke kiri, sebagai
contoh tetralogi Fallot, transposisi arteri besar, atresia
trikuspid
Termasuk dalam kelompok penyakit jantung
bawaan nonsianotik adalah penyakit jantung bawaan
dengan kebocoran sekat jantung yang disertai pirau
kiri ke kanan di antaranya adalah defek septum
ventrikel, defek septum atrium, atau tetap terbukanya
pembuluh darah seperti pada duktus arteriosus
persisten.
jantung bawaan sianotik ditandai oleh adanya sianosis
sentral akibat adanya pirau kanan ke kiri, sebagai
contoh tetralogi Fallot, transposisi arteri besar, atresia
trikuspid
Termasuk dalam kelompok penyakit jantung
bawaan nonsianotik adalah penyakit jantung bawaan
dengan kebocoran sekat jantung yang disertai pirau
kiri ke kanan di antaranya adalah defek septum
ventrikel, defek septum atrium, atau tetap terbukanya
pembuluh darah seperti pada duktus arteriosus
persisten.
Selain itu penyakit jantung bawaan
nonsianotik juga ditemukan pada obtruksi jalan keluar
ventrikel seperti stenosis aorta, stenosis pulmonal dan
koarktasio aorta
Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab PJB tidak
diketahui.
nonsianotik juga ditemukan pada obtruksi jalan keluar
ventrikel seperti stenosis aorta, stenosis pulmonal dan
koarktasio aorta
Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab PJB tidak
diketahui.
Berbagai jenis obat, penyakit ibu, pajanan
terhadap sinar Rontgen, diduga merupakan penyebab
eksogen penyakit jantung bawaan. Penyakit rubela yang
diderita ibu pada awal kehamilan dapat menyebabkan
PJB pada bayi.
terhadap sinar Rontgen, diduga merupakan penyebab
eksogen penyakit jantung bawaan. Penyakit rubela yang
diderita ibu pada awal kehamilan dapat menyebabkan
PJB pada bayi.
Di samping faktor eksogen terdapat
pula faktor endogen yang berhubungan dengan
kejadian PJB.
pula faktor endogen yang berhubungan dengan
kejadian PJB.
Pelbagai jenis penyakit genetik dan
sindrom tertentu erat berkaitan dengan kejadian PJB
seperti sindrom Down, Turner, dan lain-lain.
sindrom tertentu erat berkaitan dengan kejadian PJB
seperti sindrom Down, Turner, dan lain-lain.
Sekian mengenai
