Sunday, 5 May 2019

Penyakit Jantung Koroner Adalah

Penyakit Jantung Koroner Bahayakah


Penyakit Jantung Koroner Bahaya

Apa itu Penyakit Jantung Koroner?


Nama lengkap dari “penyakit jantung koroner” adalah “penyakit jantung arteri
koroner”.
Arteri koroner merupakan sistem pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi
ke otot jantung untuk menjaga fungsinya. 

Penyakit ini disebut demikian karena sistem
arteri berbentuk seperti korona.

Jika, karena alasan apa pun juga, arteri koroner menyempit atau tersumbat, aliran
darah ke jantung akan berkurang sehingga menyebabkan kurangnya pasokan oksigen
ke otot-otot jantung, yang menyebabkan penyakit jantung koroner. 
Ketika 
penyumbatan di arteri koroner menjadi lebih parah, pasien akan merasakan angina
(nyeri dada) dan angina bisa menyebabkan kondisi infark miokard yang fatal
(umumnya dikenal sebagai “serangan jantung”).

Apa saja faktor risiko Penyakit Jantung Koroner?


Ada tiga jenis faktor risiko:

 Faktor risiko yang tidak bisa dihindari

 Penuaan: Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi sistem kardiovaskular
Anda akan memburuk;

 Jenis kelamin: Penelitian menunjukkan bahwa pria yang berusia di bawah
50 tahun memiliki risiko kematian yang lebih besar akibat penyakit
jantung koroner, 3 hingga 5 kali lebih tinggi daripada wanita pada usia
yang sama. Namun, bagi para wanita yang berusia di atas 50 tahun atau
telah mengalami menopause, perbedaan faktor jenis kelamin ini tidak
terlalu berpengaruh; 

 Keturunan: Orang-orang yang orangtua atau saudara kandungnya pernah
mengalami penyakit jantung atau stroke memiliki tingkat risiko yang lebih
tinggi untuk mengidap penyakit jantung koroner;

 Suku bangsa: Orang-orang yang berasal dari suku bangsa di Eropa dan
Amerika Serikat memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada
orang-orang di Hong Kong;

 Faktor sosial: Lingkungan tempat tinggal dengan tingkat kepadatan tinggi,
gaya hidup yang sangat sibuk dan penuh dengan tekanan akan
meningkatkan beban kerja jantung;

 Faktor risiko yang bisa diobati

 Kadar lipid darah yang tinggi: Hal ini meningkatkan risiko penumpukan
kolesterol, menyebabkan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) yang
mempersempit pembuluh darah atau bahkan menyebabkan trombosis
(gumpalan darah dalam arteri (atau vena));

 Hipertensi (tekanan darah tinggi): Hal ini menyebabkan pengerasan dan
penebalan dinding pembuluh darah, dan penyempitan pembuluh darah
akan memperlambat aliran darah;

 Diabetes Melitus: Peningkatan kadar gula darah akan meningkatkan risiko
kerusakan dan pengerasan pembuluh darah;
 Faktor risiko yang bisa dihindari:

 Merokok: Nikotin dalam rokok merangsang pelepasan hormon, yang
menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan menyempitkan pembuluh
darah. Menghirup karbon monoksida bisa menurunkan kandungan oksigen
pada otot jantung.

 Karbon monoksida dan nikotin juga bisa meningkatkan
viskositas trombosit dan kemungkinan pembentukan plak, yang pada
akhirnya bisa merusak dinding dalam pembuluh darah dan meningkatkan
risiko pengerasan arteri.

 Kemungkinan serangan jantung terjadi pada
wanita yang menghisap 20 batang rokok dalam sehari adalah enam kali
lebih tinggi daripada wanita yang tidak merokok; 

 Obesitas: Risiko berkembangnya penyakit jantung koroner pada orang
yang mengalami obesitas adalah 2 hingga 3 kali lebih tinggi daripada
orang yang memiliki berat badan normal;

 Kurangnya aktivitas fisik: Olahraga bisa meningkatkan elastisitas
pembuluh darah dan mengurangi kemungkinan mengerasnya pembuluh
darah. Oleh karena itu, kurangnya olahraga bisa melemahkan fungsi
kardiovaskular;

 Stres: Stres membuat jantung berdetak lebih cepat, membuat otot jantung
lebih tegang dan meningkatkan tekanan darah yang bisa menyebabkan
penyakit jantung koroner

Sekian menengenai


Penyakit Jantung Koroner Adalah
Definisi Penyakit Jantung Koroner
Apa Itu Penyakit Jantung Koroner

Share this