Cedera Medula Spinalis
Apa Itu Penyakit Trauma medula spinalis ?
Trauma medula spinalis adalah cedera pada
tulang belakang baik langsung maupun tidak
langsung, yang menyebabkan lesi di medula
spinalis sehingga menimbulkan gangguan
neurologis, dapat menyebabkan kecacatan
menetap atau kematian.
tulang belakang baik langsung maupun tidak
langsung, yang menyebabkan lesi di medula
spinalis sehingga menimbulkan gangguan
neurologis, dapat menyebabkan kecacatan
menetap atau kematian.
Trauma medula spinalis adalah trauma pada tulang belakang yang menyebabkan lesi
di medula spinalis sehingga menimbulkan gangguan neurologik.
Gejala-gejala dapat bervariasi
mulai dari nyeri, paralisis sampai terjadinya inkontinensia, dan sangat bergantung pada lokasi
medula spinalis yang mengalami cedera.
mulai dari nyeri, paralisis sampai terjadinya inkontinensia, dan sangat bergantung pada lokasi
medula spinalis yang mengalami cedera.
Keluhan utama yang sering muncul
adalah nyeri, kelemahan dan kelumpuhan
ekstremitas, inkontinensia urine dan
inkontinensia alvi, nyeri tekan
otot,hiperestesia tepat di atas daerah
trauma, dan deformitas pada daerah
trauma.
Tanyakan Riwayat trauma yang
pernah dialami
Kerusakan medula spinalis dapat bersifat “inkomplit”
dan “komplit”. Kami melaporkan kasus seorang laki-laki 55 tahun dengan kelemahan keempat
anggota gerak yang terjadi setelah terjatuh dengan posisi leher yang hiperekstensi. Saat masuk
rumah sakit, cedera sudah berlangsung selama 12 jam.
pernah dialami
Kerusakan medula spinalis dapat bersifat “inkomplit”
dan “komplit”. Kami melaporkan kasus seorang laki-laki 55 tahun dengan kelemahan keempat
anggota gerak yang terjadi setelah terjatuh dengan posisi leher yang hiperekstensi. Saat masuk
rumah sakit, cedera sudah berlangsung selama 12 jam.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
gangguan motorik dan sensorik, sedangkan otonom tidak ditemukan kelainan. Gambaran
radiologik foto servikal dan CT-Scan servikal tidak terdapat kelainan, sedangkan pada MRI
tampak gambaran kontusio di segmen medula spinalis C3.
gangguan motorik dan sensorik, sedangkan otonom tidak ditemukan kelainan. Gambaran
radiologik foto servikal dan CT-Scan servikal tidak terdapat kelainan, sedangkan pada MRI
tampak gambaran kontusio di segmen medula spinalis C3.
Penanganan pada kasus ini yaitu
stabilisasi leher, tatalaksana umum untuk cedera leher, pemberian metilprednisolon dosis
tinggi, pencegahan komplikasi yang muncul, dan fisioterapi yang teratur.
stabilisasi leher, tatalaksana umum untuk cedera leher, pemberian metilprednisolon dosis
tinggi, pencegahan komplikasi yang muncul, dan fisioterapi yang teratur.
Trauma medula spinalis adalah trauma
langsung atau tidak langsung pada tulang
belakang yang menyebabkan lesi medula
spinalis sehingga menimbulkan gangguan
neurologik, yang dapat berakibat kecacatan
menetap atau kematian.
Tergantung letak
kerusakan saraf spinalis dan jaringan saraf
yang rusak, gejala-gejala dapat bervariasi
mulai dari nyeri, paralisis, sampai
terjadinya inkontinensia. Kerusakan
medula spinalis dapat dijelaskan dari
tingkat inkomplit dimana gejala-gejalanya
tidak berefek pada pasien, sampai kerusak-
an komplit dimana pasien mengalami
kegagalan fungsi total.
kerusakan saraf spinalis dan jaringan saraf
yang rusak, gejala-gejala dapat bervariasi
mulai dari nyeri, paralisis, sampai
terjadinya inkontinensia. Kerusakan
medula spinalis dapat dijelaskan dari
tingkat inkomplit dimana gejala-gejalanya
tidak berefek pada pasien, sampai kerusak-
an komplit dimana pasien mengalami
kegagalan fungsi total.
Kerusakan medulla spinalis tersering
oleh penyebab traumatik, disebabkan dis-
lokasi, rotasi, axial loading, dan hiper-
fleksi atau hiperekstensi medula spinalis
atau kauda ekuina.
Kecelakaan kendaraan
bermotor merupakan penyebab tersering
dari trauma medula spinalis, sedangkan
penyebab lainnya ialah: jatuh, kecelakaan
kerja, kecelakaan olahraga, dan penetrasi
oleh tikaman atau peluru senjata api.
Disamping trauma pada vertebra dan
medula spinalis serta penyakit vaskuler,
kerusakan medula spinalis juga dapat
disebabkan keadaan non-traumatik seperti
kanker, infeksi, dan penyakit sendi
intervertebralis
bermotor merupakan penyebab tersering
dari trauma medula spinalis, sedangkan
penyebab lainnya ialah: jatuh, kecelakaan
kerja, kecelakaan olahraga, dan penetrasi
oleh tikaman atau peluru senjata api.
Disamping trauma pada vertebra dan
medula spinalis serta penyakit vaskuler,
kerusakan medula spinalis juga dapat
disebabkan keadaan non-traumatik seperti
kanker, infeksi, dan penyakit sendi
intervertebralis
trauma yang mengakibatkan pendesakan
ligamentum flavum (ligamen kuat yang
saling menghubungkan lamina vertebra,
berfungsi untuk melindungi saraf dan
medula spinalis serta menstabilisasikan
spina sehingga tidak terjadi pergerakan
berlebihan pada vertebra) yang akhirnya
menjepit medula spinalis dari posterior
dan/atau akibat kompresi oleh osteofit
atau
material diskus dari anterior
Pendapat lain menyebutkan bahwa
kerusakan medula spinalis kemungkinan
terjadi akibat kontusio medula spinalis.
Kontusio ini terjadi karena medula spinalis
terapung dalam cairan serebrospinal. Pada
goncangan misalnya akibat terjatuh maka
terjadi osilasi, yang bila tidak teratur dapat
mengakibatkan benturan medula spinalis ke
vertebra,
material diskus dari anterior
Pendapat lain menyebutkan bahwa
kerusakan medula spinalis kemungkinan
terjadi akibat kontusio medula spinalis.
Kontusio ini terjadi karena medula spinalis
terapung dalam cairan serebrospinal. Pada
goncangan misalnya akibat terjatuh maka
terjadi osilasi, yang bila tidak teratur dapat
mengakibatkan benturan medula spinalis ke
vertebra,
dengan akibat terjadi stasis aliran
aksoplasma, sehingga lebih cenderung
terjadi cedera yang edematosa dari-pada
hematomielia destruktif.
aksoplasma, sehingga lebih cenderung
terjadi cedera yang edematosa dari-pada
hematomielia destruktif.
Gangguan motorik maupun sensorik
pada CCS terjadi akibat pola laminasi
traktus kortikospinalis dan traktus spino-
talamikus yang khas pada medula spinalis.
Traktus spinotalamikus lateralis memiliki
susunan laminasi dengan pola somato-
topik, dimana serat-serat yang berasal dari
segmen sakral terletak paling dorsolateral,
selanjutnya oleh serat segmen lumbal dan
torakal, sedangkan serat segmen servikal
terletak paling ventromedial.
Karena CCS
disebabkan oleh cedera pada bagian sentral,
maka serat-serat bagian servikal yang
mengalami cedera parah sedangkan serat-
serat bagian sakral tidak mengalami cedera.
disebabkan oleh cedera pada bagian sentral,
maka serat-serat bagian servikal yang
mengalami cedera parah sedangkan serat-
serat bagian sakral tidak mengalami cedera.
Sekian mengenai