Tuesday, 16 April 2019

Botulisme, Etiologi dan Jenis Botulisme

Botulisme, Etiologi dan Jenis Botulisme

Botulisme, Etiologi dan Jenis Botulisme

Apa Itu Botulisme?


Botulisme merupakan intoksikasi, seperti halnya
dengan tetanus. Toksin botulisme diproduksi oleh
Closytrodium botulinum. Botulisme adalah penyakit langka
tapi sangat serius.

 Merupakan penyakit paralisis gawat
yang disebabkan oleh racun (toksin) yang menyerang saraf
yang diproduksi bakteri Clostridium Botulinum.

Baca Juga:
Diagnosis Penyakit Botulisme

Clostridium botulinum berkembang biak melalui
pembentukan spora dan produksi toksin. Toksin tersebut
dapat dihancurkan oleh suhu yang tinggi, karena itu
botulisme sangat jarang sekali dijumpai di lingkungan atau
masyarakat yang mempunyai kebiasaan memasak atau merebus
sampai matang

Jenis Jenis Botulisme


Ada 3 jenis utama botulisme

1. Foodborne Botulisme

Disebabkan karena makanan yang mengandung toksin
botulisme.

2. Wound Botulisme

Disebabkan toksin dari luka yang terinfeksi oleh
Clostridum Botulinum.

3. Infant Botulisme

Disebabkan karena spora dari bakteri botulinum,
yang kemudian berkembang dalam usus dan melepaskan
toksin.

Etiologi Botulisme


Etiologi dari botulisme adalah Clostridium
botulinum. Clostridium botulinum merupakan kuman anaerob,
gram positif, mempunyai spora yang tahan panas, dapat
membentuk gas, serta menimbulkan rasa dan bau pada makanan
yang terkontaminasi.

Patofisiologi
Clostridium Botulinum berbiak melalui pembentukan
spora dan produksi toksin. Racun botulisme diserap di
dalam lambung, duodenum dan bagian pertama jejunum. 

Setelah diedarkan oleh aliran darah sistemik, maka racun
tersebut melakukan blokade terhadap penghantaran serabut
saraf kolinergik tanpa mengganggu saraf adrenegik. Karena
blokade itu, pelepasan asetilkolin terhalang. 

Efek ini
berbeda dengan efek kurare yang menghalang-halangi efek
asetil kolin terhadap serabut otot lurik. Maka dari itu
efek racun botulisme menyerupai khasiat atropin, sehingga
manifetasi klinisnya terdiri dari kelumpuhan flacid yang
menyeluruh dengan pupil yang lebar (tidak bereaksi
terhadapt cahaya), lidah kering, takikardi dan perut yang
mengembung. 

Kemudian otot penelan dan okular ikut terkena
juga, sehingga kesukaran untuk menelan dan diplopia
menjadi keluhan penderita. Akhirnya otot pernafasan dan penghantaran impuls jantung sangat terganggu, hingga
penderita meninggal karena apnoe dan cardiac arrest.

Sekian mengenai

Botulisme, Etiologi dan Jenis BotulismeApa Itu Botulisme?

Share this

Artikel Terkait