Penyakit Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Apa Itu Gagal Ginjal Akut ?
Gangguan ginjal akut (GnGA) yang sebelumnya dikenal
dengan gagal ginjal akut ditandai dengan adanya peningkatan
kadar kreatinin dan produk hasil nitrogen dalam darah yang
bersifat reversibel dan juga ketidakmampuan ginjal untuk
mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
dengan gagal ginjal akut ditandai dengan adanya peningkatan
kadar kreatinin dan produk hasil nitrogen dalam darah yang
bersifat reversibel dan juga ketidakmampuan ginjal untuk
mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
Gangguan ginjal akut didapati sebagai penyebab terjadinya
peningkatan angka kematian pada penderita kritis baik anak
maupun dewasa, dan mempengaruhi angka keselamatan
pasien.
peningkatan angka kematian pada penderita kritis baik anak
maupun dewasa, dan mempengaruhi angka keselamatan
pasien.
Gangguan ginjal akut saat ini diketahui sebagai faktor
risiko independen terhadap kematian, dan penelitian-penelitian
terus dilakukan untuk mendapatkan diagnosis, penanganan dan
hasil akhir yang optimal
Penyebab terjadinya GnGA pada anak sangatlah banyak,
namun, penyebab sesungguhnya merupakan multifaktorial,
risiko independen terhadap kematian, dan penelitian-penelitian
terus dilakukan untuk mendapatkan diagnosis, penanganan dan
hasil akhir yang optimal
Penyebab terjadinya GnGA pada anak sangatlah banyak,
namun, penyebab sesungguhnya merupakan multifaktorial,
yang merupakan kombinasi dari beberapa faktor seperti iskemia
dan cedera reperfusi, gangguan keseimbangan vasomotor
ginjal, stress hipoksik dan oksidatif, dan efek yang timbul akibat
fungsi sitokin
Gagal ginjal akut (GGA) adalah salah
satu gagal organ ganda yang dapat
memberikan perubahan dengan cepat
keseimbangan air, elektrolit, homeostasis
asam basa.
satu gagal organ ganda yang dapat
memberikan perubahan dengan cepat
keseimbangan air, elektrolit, homeostasis
asam basa.
Pada GGK ftingsi ginjal
menurun cepat dan berkaitan dengan retensi
bahan limbah nitrogen hingga terjadi
peningkatan serum ureum dan kreatinin.
menurun cepat dan berkaitan dengan retensi
bahan limbah nitrogen hingga terjadi
peningkatan serum ureum dan kreatinin.
Pada GGA, manifestasi klinis tercetus dalam
beberapa hari atau minggu yang berbeda
dengan gagal ginjal kronik (GGK) yang
mnncul setelah beberapa bulan.
Mortalitas pasien dengan gagal ginjal
akut (GGA) dan memerlukan hemodialisis
masih tinggi.
Angka kematian pasien GGK
adalah 30-40% walaupun sudah dikelola
dengan baik. Jika dilakukan tindakan bedah
dan anestesia nilai ini meningkat sampai
lebih dari 60%; untuk bedah yang berat
seperti laparatomi eksplorasi dapat
mencapai 90%. Karena itu bedah elektif
tidak dapat dibenarkan dilakukan pada
pasein GGA, tetapi bedah akut untuk
menyelamatkan pasien terpaksa dilakukan
dengan segala konsekuensi.
adalah 30-40% walaupun sudah dikelola
dengan baik. Jika dilakukan tindakan bedah
dan anestesia nilai ini meningkat sampai
lebih dari 60%; untuk bedah yang berat
seperti laparatomi eksplorasi dapat
mencapai 90%. Karena itu bedah elektif
tidak dapat dibenarkan dilakukan pada
pasein GGA, tetapi bedah akut untuk
menyelamatkan pasien terpaksa dilakukan
dengan segala konsekuensi.
Seorang dokter
anestesiologist harus waspada terhadap
gangguan fungsi ginjal yang tidak
terdiagnosa dan menjurus ke GGA selama
atau pasca anestesia.
anestesiologist harus waspada terhadap
gangguan fungsi ginjal yang tidak
terdiagnosa dan menjurus ke GGA selama
atau pasca anestesia.
Kondisi ini mungkin
terjadi akibat komplikasi dari hipertensi,
infark jantung atau gagal jantung kongestif,
aneurisma aorta abdominal, gagal hepar,
diabetes vaskulopati, kelainan kongenital
traktus urinarius atau beberapa penyakit
lainnya.
terjadi akibat komplikasi dari hipertensi,
infark jantung atau gagal jantung kongestif,
aneurisma aorta abdominal, gagal hepar,
diabetes vaskulopati, kelainan kongenital
traktus urinarius atau beberapa penyakit
lainnya.
Sekian mengenai