Penyebab Stroke Setengah Badan
Apa itu Stroke?
Istilah medis dari stroke adalah "penyakit pembuluh darah otak". Hal ini terjadi
ketika pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu,
ketika pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu,
yang mengarah ke kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak.
Dalam beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Kerusakan
otak ini memengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel otak yang
rusak tersebut.
Stroke adalah suatu keadaan darurat medis yang serius. Sekitar 30% dari penderita
stroke meninggal dalam jangka waktu tiga bulan.
Namun, lebih dari 50% pasien yang
selamat bisa memulihkan kemampuan perawatan diri mereka dan kurang dari 20%
pasien yang menderita cacat berat.
selamat bisa memulihkan kemampuan perawatan diri mereka dan kurang dari 20%
pasien yang menderita cacat berat.
Faktor yang memengaruhi pemulihan tergantung
pada tingkat keparahan kerusakan otak (termasuk jenis stroke dan area tubuh yang
terpengaruh), komplikasi yang terjadi, dan kemampuan perawatan diri pasien
sebelum stroke terjadi.
pada tingkat keparahan kerusakan otak (termasuk jenis stroke dan area tubuh yang
terpengaruh), komplikasi yang terjadi, dan kemampuan perawatan diri pasien
sebelum stroke terjadi.
Selain itu, sikap pasien dan dukungan dari keluarga/perawat
mereka serta perawatan rehabilitasi yang sesuai juga bisa memberikan efek yang
signifikan.
mereka serta perawatan rehabilitasi yang sesuai juga bisa memberikan efek yang
signifikan.
faktor risiko Stroke?
Banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan stroke. Jika Anda berada dalam salah
satu kategori berikut ini, Anda perlu waspada dan segera mengambil tindakan
Pengobatan stroke
• Riwayat stroke pada keluarga
• Usia di atas 55 tahun: semakin tinggi
usia, semakin tinggi risikonya
• Tekanan darah tinggi: 70% dari pasien penderita stroke mengalami
tekanan darah tinggi
• Kadar kolesterol tinggi: peluang lebih tinggi terjadinya aterosklerosis
(akumulasi kolesterol dan deposit (plak) lainnya pada dinding arteri. Plak
bisa mengurangi aliran darah yang melalui arteri) dan penyempitan
pembuluh darah otak
• Merokok: meningkatkan peluang terjadinya stroke hingga 3 kali lipat
untuk pria dan 4,7 kali lipat untuk wanita
• Diabetes melitus: meningkatkan peluang terjadinya stroke hingga 4 kali
lipat
• Obesitas
• Penyakit kardiovaskular: peluang lebih tinggi terjadinya stroke bagi
orang-orang dengan riwayat serangan jantung (infark miokard) dan irama
jantung yang tidak normal (fibrilasi atrium)
• Malformasi Vaskular atau aneurisma (pembengkakan seperti balon)
pembuluh darah di otak: peluang perdarahan yang relatif lebih tinggi
• Stroke Ringan, yaitu Serangan Iskemik Sementara (TIA - Transient
Ischemic Attack): memiliki gejala yang mirip dengan stroke, tetapi
berlangsung untuk jangka waktu yang lebih singkat, berlangsung sekitar 2
hingga 15 menit dan tidak lebih dari 24 jam. Stroke Ringan bisa menjadi
tanda peringatan bahwa akan terjadi stroke yang lebih berat di masa
depan.
• Pecandu alkohol: meningkatkan peluang terjadinya stroke
egera berhenti merokok
(3) Mengendalikan diabetes melitus
(4) Menurunkan kadar kolesterol: melalui pola makan dan olahraga, apabila
diperlukan, minum obat sesuai dengan petunjuk dokter
(5) Menangani tekanan dan belajar untuk bersantai
(6) Obat-obatan berikut ini bermanfaat bagi pasien yang telah menderita stroke
iskemik (stroke karena kurangnya pasokan darah):
• Obat anti-trombosit (seperti Aspirin atau obat yang serupa) – Aspirin bisa
mencegah trombosit membeku dan merupakan obat yang umum
digunakan untuk mencegah stroke. Bila dibandingkan dengan plasebo
(non-obat), obat ini bisa mencegah tingkat kekambuhan stroke hingga
22%. Dan obat ini tidak mahal.
Sebagian besar orang tidak akan merasa
tidak enak badan bila mengonsumsi aspirin dalam dosis yang kecil (50-300
mg).
tidak enak badan bila mengonsumsi aspirin dalam dosis yang kecil (50-300
mg).
Efek samping yang paling umum dirasakan adalah gangguan
pencernaan. Sejumlah kecil pasien mungkin mengalami perdarahan
gastrointestinal, terutama bagi mereka yang menderita tukak lambung.
Pengguna Aspirin harus memberitahu dokter apabila mereka merasakan
sakit perut secara terus-menerus, terdapat darah dalam ludah, atau feses
mereka berubah menjadi warna hitam.
pencernaan. Sejumlah kecil pasien mungkin mengalami perdarahan
gastrointestinal, terutama bagi mereka yang menderita tukak lambung.
Pengguna Aspirin harus memberitahu dokter apabila mereka merasakan
sakit perut secara terus-menerus, terdapat darah dalam ludah, atau feses
mereka berubah menjadi warna hitam.
• Antikoagulan (Warfarin) (semacam obat untuk mengencerkan darah) –
khususnya untuk pasien yang menderita penyakit jantung dan fibrilasi
atrium. Obat ini bisa menekan vitamin K, mengurangi fungsi pembekuan
darah sehingga mencegah pembekuan di jantung atau pembuluh darah.
Warfarin bisa mencegah stroke iskemik secara efektif terhadap pasien
yang menderita fibrilasi atrium.
Efek sampingnya mencakup perdarahan
otak (perdarahan dari pembuluh darah yang pecah di otak), perdarahan.
otak (perdarahan dari pembuluh darah yang pecah di otak), perdarahan.
Sekian mengenai