Wednesday, 22 May 2019

Cara Mencegah Penyakit Rabies

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Rabies?


Cara Mencegah Penyakit Rabies


Rabies adalah penyakit menular yang akut dari susunan syaraf pusat yang
dapat menyerang hewan berdarah panas dan manusia yang disebabkan oleh virus
rabies. Bahaya rabies berupa kematian gangguan ketentraman hidup masyarakat. 

Hewan seperti anjing, kucing dan kera yang menderita rabies akan menjadi ganas
dan biasanya cenderung menyerang atau menggigit manusia. 

Penderita rabies sekali
gejala klinis timbul biasanya diakhiri dengan kematian. Terhadap bahaya rabies
termaksud diatas akan mengakibatkan timbulnya rasa cemas atau rasa takut baik
terhadap orang yang digigit maupun masyarakat pada umumnya. 

Pada hewan yang menderita penyakit ini biasanya ditemukan virus dengan
konsentrasi tinggi pada air ludahnya, oleh karena itu penularan umumnya melalui
suatu luka gigitan.

 Infeksi rabies pada hewan ditandai dengan mencari tempat yang
dingin diikuti dengan sikap curiga dan menyerang apa saja yang ada disekitarnya,
hipersalivasi, paralisa dan mati. 

Sedangkan gejala rabies pada manusia yang
menyolok berupa rasa takut air (hydrophobia) dan gejala-gejala encephalitis.

Cara Mencegah Rabies


Pencegahan rabies pada hewan adalah tanggung jawab Dinas Peternakan dan
dalam pelaksanaannya akan bekerjasama dengan semua isntansi. 

Agar pencegahan
dan pemberantasan lebih efektif, maka disusun pedoman khusus berlandaskan pada
surat keputusan bersama antara menteri Kesehatan, Menteri pertanian dan Menteri
Dalam Negeri tentang pencegahan dan penanggulangan rabies. 

Adapun langkah-langkah pencegahan rabies dapat dilihat dibawah ini:

- Tidak memberikan izin untuk memasukkan atau menurunkan anjing, kucing, kera
dan hewan sebangsanya di daerah bebas rabies. 

- Memusnahkan anjing, kucing, kera atau hewan sebangsanya yang masuk tanpa
izin ke daerah bebas rabies. 

- Dilarang melakukan vaksinasi atau memasukkan vaksin rabies kedaerah-daerah
bebas rabies. 

- Melaksanakan vaksinasi terhadap setiap anjing, kucing dan kera, 70% populasi
yang ada dalam jarak minimum 10 km disekitar lokasi kasus.

Pemberian tanda bukti atau pening terhadap setiap kera, anjing, kucing yang
telah divaksinasi. 

- Mengurangi jumlah populasi anjing liar atan anjing tak betuan dengan jalan
pembunuhan dan pencegahan perkembangbiakan. 

- Menangkap dan melaksanakan observasi hewan tersangka menderita rabies,
selama 10 sampai 14 hari, terhadap hewan yang mati selama observasi atau
yang dibunuh, maka harus diambil spesimen untuk dikirimkan ke laboratorium
terdekat untuk diagnosa. 

- Mengawasi dengan ketat lalu lintas anjing, kucing, kera nan hewan sebangsanya
yang bertempat sehalaman dengan hewan tersangka rabies. 

- Membakar dan menanam bangkai hewan yang mati karena rabies sekurang-
kurangnya 1 meter.

Cara Menangani Orang Yang Digigit Hewan Rabies


1. Apabila terdapat infonnasi ada orang yang digigit anjing atan dijilat oleh hewan
yang tersangka rabies harus segera ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan
perawatan luka akibat gigitan. 
 
2. Apabila dianggap perlu orang yang digigit atau dijilat hewan yang tersangka
rabies harus segera dikirim ke Unit Kesehatan yang mempunyai fasilitas
pengobatan anti rabies. 
 
3. Apabila hewan yang dimkasud ternyata menderita rabies berdasarkan
pemeriksaan klinis maupun laboratories dari Dinas Peternakan, maka orang
digigit atau dijilat harus segera mendapat pengobatan khusus di unit Kesehatan
yang mempunyai fasilitas pengobatan anti rabies. 

4. Apabila hewan yang menggigit itu tidak dapat ditangkap, atau tidak dapat
diobservasi atau spesimen tidak dapat diperiksa karena rusak, maka orang digigit
atan dijilat tersebut harus segera dikirim ke unit Kesehatan yang mempunyai
fasilitas anti rabies.

Sekian mengenai

Cara Mencegah Penyakit Rabies
Cara Pencegahan Rabies
Cara Mencegah Rabies


Share this