Wednesday, 6 February 2019

Crypto Anarchy Konsep Yang Di Khianati

Asalamualaikum wr.wb

Crypto Anarchy Konsep Yang Dikhianati


Crypto Anarchy Konsep Yang Di Khianati??
Pro dan kontra tentang penggunaan mata uang
digital terenkripsi,terutama Bitcoin sebagai alat pembayaran masih terjadi.
Mereka para Bitcoin fanatik mengatakan bahwa Bitcoin adalah mata uang
masa depan, dan mereka yang berseberangan membalas sebaliknya dengan
mengatakan bahwa Bitcoin adalah tidak sah dan tidak akan pernah mampu
menjadi mata uang masa depan untuk transaksi jual dan beli di dunia.
Tapi dari hasil pengamatan, hiruk pikuk Bitcoin yang terjadi saat ini
adalah hasil gagal pahamnya,gagal penerapan konsep atau bahkan
pengkhianatan konsep dari sebagian besar para Bitcoin supporter itu sendiri.
Ada hal menarik jika kita membaca 'paper' yang dipublikasikan oleh
Satoshi Nakamoto "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" pada
tanggal 31 Oktober 2008. Hal menarik ini akan kita temukan pada bagian
referensi yang menjadi dasar pemikiran Nakamoto sehingga dia menulis dan
mempublikasikan ide tentang Bitcoin. Referensi yang dimaksud adalah sebuah
tulisan yang berjudul "B-Money" oleh Wei Dai, Tahun 1998
Crypto Anarchy. Vires In Numeris
Dalam "B-Money" yang menjadi referensi Satoshi Nakamoto, Wei Dai langsung
'tembak' di paragraph pertama “in a crypto-anarchy the government is not
temporarely destroyed but permanently forbidden and permanently
unnecessary"
Apa artinya?
Crypto Anarchy. Penggunaan mata uang digital terenkripsi harus
sepenuhya 'decentralized'. Para pengguna mata uang digital terenkripsi harus
total setuju meniadakan sama sekali (meniadakan total) peran pemerintah
termasuk meniadakan peran Fiat (mata uang yang diregulasi pemerintah)
secara total di dalam transaksi yang terjadi di dalam komunitas mereka. Ini
artinya, seluruh transaksi keuangan tidak bisa tidak dan harus menggunakan
mata uang digital terenkripsi saja.
Bisakah konsep Crypto Anarchy diwujudkan? Untuk itu dibutuhkan Vires
In Numeris. Strength In Numbers. Membentuk sebuah komunitas yang kuat,
yang berisikan sejumlah besar orang dari berbagai belahan dunia yang total
hanya mau menggunakan mata uang digital terenkripsi saja untuk bertransaksi
dan dalam hal ini perlu ditekankan adalah transaksi apa saja yang terjadi di
dalam seluruh rantai jaringan transaksi, mulai dari yang paling bawah sampai
ke atas.Misal, saya membuka sebuah usaha rumah makan masakan Padang
maka saya hanya akan menerima Bitcoin dari para pengunjung yang datang
untuk makan Dengan kata lain, saya akan menolak Fiat untuk pembayaran dari
penikmat masakan Padang yang datang ke rumah makan saya. Tidak berhenti
di situ saja, seluruh biaya operasional rumah makan saya menggunakan
Bitcoin.Mulai dari membeli bahan untuk masakan (sayur, daging,beras,
bumbu), bayar rekening listrik, bayar rekening air sampai gaji karyawan. Ini
yang dinamakan totalitas.
Berbicara tentang totalitas kita berbicara tentang pengorbanan. Tidak hanya
cinta antara sepasang manusia yang butuh pengorbanan ,dalam sebuah usaha
untuk mewujudkan ‘pengakuan' atas Bitcoin dan juga alternative coins lainnya
(alt-coins) pun butuh pengorbanan.
Dari permisalan di atas, Saya rela 'berkorban' meniadakan Fiat dan hanya
menggunakan Bitcoin untuk usaha rumah makan tersebut, lalu apakah
karyawan saya mulai dari pelayan sampai dengan chef juga mau berkorban di
bayar dengan menggunakan Bitcoin? Apakah para petani penghasil beras,
sayur dan rempah bumbu juga para peternak yang menghasilkan daging mau
saya bayar hanya dengan menggunakan Bitcoin?
Sudah bisa ditebak jawabannya adalah tidak semua orang akan rela
berkorban untuk itu. Apakah tidak rela itu karena belum bisa melepaskan diri
dari ketergantungan terhadap Fiat atau karena takut melanggar hukum (kita
hidup dalam wilayah wilayah negara berlandaskan hukum, jadi jelas - selama
negara tempat kita tinggal belum mengakui Bitcoin sebagai mata uang yang
sah untuk bertransaksi, maka penggunaannya di dalam wilayah negara itu
untuk transaksi jual dan beli akan dianggap melanggar hukum)
 Bitcoin Tidak (Belum) Mampu Lepas Dari Ketergantungan Terhadap Fiat.
Fakta tidak terbantahkan adalah Bitcoin dan juga alt-coins belum mampu
lepas dari ketergantungan terhadap Fiat. Selama ini kita terpana ketika
mendengar berita sebuah retail menjual produknya dan menerima Bitcoin
sebagai pembayaran, terkagum kagum ketika melihat sebuah biro jasa
perjalanan wisata menerima pembayaran dengan Bitcoin untuk paket
perjalanan wisatanya. Yang selalu luput dari perhatian adalah Fiat masih
menjadi 'final destination' dari mereka yang 'katanya' mau menerima Bitcoin
sebagai alat pembayaran.Mereka para pelaku usaha itu toh masih tetap butuh
Fiat untuk membayar biaya operasional usaha mereka, jadi yang mereka
lakukan adalah menerima Bitcoin kemudian menukarkannya kembali ke Fiat -
karena mereka melihat, dengan menerima Bitcoin, maka mereka akan
mendapatkan keuntungan lebih besar dari Fiat (apa bukan sebuah bentuk
pengkhianatan konsep namanya?)
Tidak usah melihat terlalu jauh! Produksi mining rigs atau hardware yang
digunakan untuk melakukan Bitcoin mining, apakah sudah secara total seluruh
komponennya 'rela' diproduksi dengan menggunakan transaksi Bitcoin?
Jawabannya adalah tidak. Mereka para produsen mining rigs masih harus
membayar pekerja, membeli komponen dan biaya operasional lainnya dengan
menggunakan Fiat.
Selama Bitcoin dan alt-coins lainnya masih 'bersanding dan
membutuhkan' Fiat. Konsep Decentralized masih belum terwujud, Karena
selama masih ada 'hubungan' dengan Fiat yang diregulasinya, Pemerintah
akan selalu menemukan cara dan celah untuk melakukan 'intervensi' dalam
bentuk apapun.
Dalam usaha agar Bitcoin dan alt-coins lainnya mendapat pengakuan
hukum sebagai alat pembayaran, dibutuhkan 'anarkisme' Vires in Numeris.
Sebuah komunitas pengguna yang berkata tidak kepada Fiat dan total hanya
menggunakan Bitcoin dan alt coins dalam setiap transaksi keuangan yang
terjadi di dalam kehidupan sehari hari mereka .
Jika bisa terwujud, maka pengakuan hukum pun mau tidak mau akan
datang dengan sendirinya. Memang ini masih sangat jauh mimpinya,seperti
yang telah disebutkan bahwa cinta butuh pengorbanan dan tidak semua orang
rela berkorban demi cinta apalagi kalau jenis 'cinta tak pasti' .
Jadi, tidak usahlah berteriak teriak 'menghina' uang kertas bergambar
pahlawan yang dikeluarkan pemerintah.Jika dalam kehidupan sehari hari
masih sangat memerlukannya.Jika masih belum mampu berkorban secara
total,mari kita nikmati saja prosesnya.Kemana angin akan bertiup .
Sekian info tentang Crypto Anarchy Konsep Yang Di Khianati yang dapat kami sampaikan , semoga bermanfaat .
Wasalam.

Share this