Leukimia Limfoblastik Akut Adalah
Apa Itu Leukemia limfoblastik akut ?
limfoblastik akut (LLA)
adalah penyakit keganasan hematologi
yang disebabkan oleh proliferasi
prekursor sel limfoid yang
menyebabkan akumulasi sel blas di
darah tepi dan sumsum tulang.
adalah penyakit keganasan hematologi
yang disebabkan oleh proliferasi
prekursor sel limfoid yang
menyebabkan akumulasi sel blas di
darah tepi dan sumsum tulang.
LLA
dapat terjadi pada anak-anak maupun
dewasa
Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah keganasan hematologi yang
disebabkan oleh proliferasi prekursor sel limfoid yang menyebabkan
akumulasi sel blas di darah tepi dan sumsum tulang. Berbagai kemajuan
dalam terapi, seperti targeted therapy, telah berhasil menurunkan angka
kematian pasien dengan LLA. Salah satu komplikasi fatal LLA adalah
keterlibatan sistem saraf pusat (SSP).
Baca Juga:
Gejala Leukimia dan Cara Mengobatinya
dapat terjadi pada anak-anak maupun
dewasa
Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah keganasan hematologi yang
disebabkan oleh proliferasi prekursor sel limfoid yang menyebabkan
akumulasi sel blas di darah tepi dan sumsum tulang. Berbagai kemajuan
dalam terapi, seperti targeted therapy, telah berhasil menurunkan angka
kematian pasien dengan LLA. Salah satu komplikasi fatal LLA adalah
keterlibatan sistem saraf pusat (SSP).
Baca Juga:
Gejala Leukimia dan Cara Mengobatinya
Pasien dengan keterlibatan SSP
seringkali underdiagnosed baik secara klinis maupun laboratoris.
Peranan laboratorium sangat penting untuk deteksi keterlibatan SSP
mengingat sulitnya gejala klinis tidak khas bahkan sebagian pasien justru
asimtomatis.
seringkali underdiagnosed baik secara klinis maupun laboratoris.
Peranan laboratorium sangat penting untuk deteksi keterlibatan SSP
mengingat sulitnya gejala klinis tidak khas bahkan sebagian pasien justru
asimtomatis.
Dengan adanya deteksi dini, pasien dapat diberikan terapi
profilaksis sehingga angka kesintasan meningkat.
Meskipun memiliki banyak kelemahan, pemeriksaan sitologi pada
spesimen sitosentrifugasi masih dipertimbangkan sebagai baku emas
untuk diagnosis infiltrasi sel leukemik pada SSP.
profilaksis sehingga angka kesintasan meningkat.
Meskipun memiliki banyak kelemahan, pemeriksaan sitologi pada
spesimen sitosentrifugasi masih dipertimbangkan sebagai baku emas
untuk diagnosis infiltrasi sel leukemik pada SSP.
Pemeriksaan lain
seperti immunophenotyping flow cytometry (FCM) dan polymerase
chain reaction (PCR) memiliki nilai diagnostik yang dua kali lipat lebih
baik apabila digunakan secara kombinasi dengan sitologi, namun tidak
dapat menggantikan peran pemeriksaan sitologi.
seperti immunophenotyping flow cytometry (FCM) dan polymerase
chain reaction (PCR) memiliki nilai diagnostik yang dua kali lipat lebih
baik apabila digunakan secara kombinasi dengan sitologi, namun tidak
dapat menggantikan peran pemeriksaan sitologi.
FCM dan PCR
bermanfaat apabila volume sampel CSS atau jumlah sel pada CSS sangat
sedikit. Hingga saat ini belum ada penanda biokimiawi yang handal
untuk mendeteksi leukemia SSP
Leukemia SSP adalah invasi sel
leukemia pada leptomeninges dengan
atau tanpa infiltrasi jaringan saraf yang
berbatasan.
bermanfaat apabila volume sampel CSS atau jumlah sel pada CSS sangat
sedikit. Hingga saat ini belum ada penanda biokimiawi yang handal
untuk mendeteksi leukemia SSP
Leukemia SSP adalah invasi sel
leukemia pada leptomeninges dengan
atau tanpa infiltrasi jaringan saraf yang
berbatasan.
Dari berbagai penelitian,
invasi sel leukemia pada SSP mengikuti
suatu pola anatomik tertentu yang
dapat diprediksi, baik pada lesi
maupun manifestasi klinisnya. Invasi
sel leukemia dapat terjadi pada saat
diagnosis leukemia ditegakkan
maupun sesudahnya.
invasi sel leukemia pada SSP mengikuti
suatu pola anatomik tertentu yang
dapat diprediksi, baik pada lesi
maupun manifestasi klinisnya. Invasi
sel leukemia dapat terjadi pada saat
diagnosis leukemia ditegakkan
maupun sesudahnya.
Sekian mengenai
Leukimia Limfoblastik Akut AdalahDefinisi Leukimia Limfoblastik Akut
Share this
