Etiologi Filariasis Adalah
Etiologi Penyakit Filaria
Hospes
Manusia yang mengandung parasit selalu
dapat menjadi sumber infeksi bagi orang lain yang
rentan.
Manusia yang mengandung parasit selalu
dapat menjadi sumber infeksi bagi orang lain yang
rentan.
Biasanyapendatangbam ke daerah endemis
lebih rentan terhadap infeksi filariasis dan lebih
menderita daripada penduduk asli.
lebih rentan terhadap infeksi filariasis dan lebih
menderita daripada penduduk asli.
Pada umumnya
laki-laki lebih banyak yang terkena infeksi, kar ena
lebih banyak kesempatan untuk mendapat infeksi
{exposure).
laki-laki lebih banyak yang terkena infeksi, kar ena
lebih banyak kesempatan untuk mendapat infeksi
{exposure).
Juga gejala penyakit lebih nyata pada
laki-laki,karena pekerjaanfisik yang lebihberat
HospesReservoar
Tipe B.malayi yang dapat hidup pada hewan
merupakan sumber infeksi untuk manusia.
laki-laki,karena pekerjaanfisik yang lebihberat
HospesReservoar
Tipe B.malayi yang dapat hidup pada hewan
merupakan sumber infeksi untuk manusia.
Hewan
yang sering ditemukan mengandung infeksi adalah
kueing dan kera terutama jenis Presbytis,meskipun
hewanlainmungkinjuga terkena infeksi.
yang sering ditemukan mengandung infeksi adalah
kueing dan kera terutama jenis Presbytis,meskipun
hewanlainmungkinjuga terkena infeksi.
Vektor
Banyak spesies nyamuk telah ditemukan
sebagai vektor filariasis, tergantung pada jenis
cacing filarianya. W.bancrofti yang terdapat di
daerah perkotaan di tularkan oleh
Cx.quinquefasciatur yang tempat perindukannyaair
kotor dan tercemar. W.bancrofti di daerah pedesaan
dapat dituiarkan olehbermacamspesies nyamuk.
Banyak spesies nyamuk telah ditemukan
sebagai vektor filariasis, tergantung pada jenis
cacing filarianya. W.bancrofti yang terdapat di
daerah perkotaan di tularkan oleh
Cx.quinquefasciatur yang tempat perindukannyaair
kotor dan tercemar. W.bancrofti di daerah pedesaan
dapat dituiarkan olehbermacamspesies nyamuk.
Di
Irian Jaya W.bancrofti dituiarkan terutama oleh
An.farauti yang dapat menggunakan bekas jejak
kaki binatang untuk tempat perindukannya.
Irian Jaya W.bancrofti dituiarkan terutama oleh
An.farauti yang dapat menggunakan bekas jejak
kaki binatang untuk tempat perindukannya.
Selain
itu ditemukan juga sebagai vektor : An.Koliensis,
An.punctulatus, Cx.annulirostris dan Ae.Kochi,
W.bancrofti didaerah lain dapat dituiarkan oleh
spesies lain, seperti An.subpictus di daerah pantai
NTT.
itu ditemukan juga sebagai vektor : An.Koliensis,
An.punctulatus, Cx.annulirostris dan Ae.Kochi,
W.bancrofti didaerah lain dapat dituiarkan oleh
spesies lain, seperti An.subpictus di daerah pantai
NTT.
Selain nyamuk Culex, Aides pernah juga
ditemukansebagai vektor
B.malayi yang hidup pada manusia dan
hewan biasanya dituiarkan oleh berbagai spesies
mansonia seperti Ma.uniformis, Ma.bonneae,
Ma.dives dan lain-lain, yang berkembang biak di
daerah rawa di Sumatra, Kalimantan, Maluku dan
lain-lain. B.malayi yang periodik dituiarkan oleh
An.Barbirostris yang memakai sawah sebagai
tempat perindukannya, seperti di daerah Sulawesi.
ditemukansebagai vektor
B.malayi yang hidup pada manusia dan
hewan biasanya dituiarkan oleh berbagai spesies
mansonia seperti Ma.uniformis, Ma.bonneae,
Ma.dives dan lain-lain, yang berkembang biak di
daerah rawa di Sumatra, Kalimantan, Maluku dan
lain-lain. B.malayi yang periodik dituiarkan oleh
An.Barbirostris yang memakai sawah sebagai
tempat perindukannya, seperti di daerah Sulawesi.
B.timori, spesies yang ditemukan di Indonesia sejak
1965 hingga sekarang hanya ditemukan di daerah
NTT dan Timor-Timor, dituiarkan oleh
An.barbirostris yang berkembang biak di daerah
sawah, baik di dekat pantai maupun di darah
pedalarnan
Sekian mengenai