Sindrom Bell's Palsy
Apa Itu Sindrom Bell's Palsy?
Bell’s palsy adalah kelumpuhan akut yang terjadi pada bagian saraf wajah yang tidak
diketahui penyebabnya. Tujuan dari penulisan review ini yaitu untuk mengetahui terapi pada
kasus Bell’s palsy berdasarkan Guideline dan tingkat keparahan.
diketahui penyebabnya. Tujuan dari penulisan review ini yaitu untuk mengetahui terapi pada
kasus Bell’s palsy berdasarkan Guideline dan tingkat keparahan.
Metode yang digunakan
yaitu dengan mencari beberapa jurnal ilmiah dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik
yang akan dibahas dalam tulisan ini.
yaitu dengan mencari beberapa jurnal ilmiah dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik
yang akan dibahas dalam tulisan ini.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa terapi untuk Bell’s palsy dengan tingkat keparahan ringan, sedang, dan berati lebih
efektif ketika diberi terapi kombinasi yaitu obat kortikosteroid dengan obat antiviral
dibandingkan dengan terapi tunggal yaitu pemberian obat kortikosteroid atau obat antiviral.
bahwa terapi untuk Bell’s palsy dengan tingkat keparahan ringan, sedang, dan berati lebih
efektif ketika diberi terapi kombinasi yaitu obat kortikosteroid dengan obat antiviral
dibandingkan dengan terapi tunggal yaitu pemberian obat kortikosteroid atau obat antiviral.
Dan untuk terapi tunggal, pemberian obat kortikosteroid lebih baik dibandingkan dengan
terapi obat antiviral saja.
Bell’s palsy adalah kelumpuhan
akut yang terjadi pada bagian saraf wajah
yang tidak diketahui penyebabnya.
Kelainan tersebut bisa terjadi akibat dari
kelainan traumatis, infeksi, tekanan,
inflamasi atau kelainan metabolik yang
menyerang saraf dibagian wajah,
predisposisi genetik, dan reaksi autoimun.
Kelumpuhan saraf wajah ini bisa terjadi
secara keseluruhan pada bagian wajah
ataupun hanya sebagian
Bell’s Palsy merupakan suatu kelumpuhan
akut nervus fasialis perifer yang tidak diketahui
sebabnya.
akut nervus fasialis perifer yang tidak diketahui
sebabnya.
Sir Charles Bell (1821) adalah orang
yang pertama meneliti beberapa penderita dengan
wajah asimetrik, sejak itu semua kelumpuhan nevus
fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya disebut
Bell’s palsy
wajah asimetrik, sejak itu semua kelumpuhan nevus
fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya disebut
Bell’s palsy
Bell’s palsy adalah gangguan neurologis yang disebabkan oleh kerusaka
saraf fasialis yang menyebabkan kelemahan pada satu sisi wajah. Paralisis ini
akan menyebabkan asimetris wajah serta mengganggu fungsi normal seperti
makan dan menutup mata
Bell’s palsy adalah gangguan neurologis yang disebabkan oleh kerusaka
saraf fasialis yang menyebabkan kelemahan pada satu sisi wajah.
Paralisis ini
akan menyebabkan asimetris wajah serta mengganggu fungsi normal seperti
makan dan menutup mata
Bell’s Palsy juga di definisikan sebagai parese nervus fasialis tipe perifer
idiopatik, yang meliputi wajah bagian atas dan bawah dengan atau tanpa
hilangnya rasa pada lidah ipsilateral.
akan menyebabkan asimetris wajah serta mengganggu fungsi normal seperti
makan dan menutup mata
Bell’s Palsy juga di definisikan sebagai parese nervus fasialis tipe perifer
idiopatik, yang meliputi wajah bagian atas dan bawah dengan atau tanpa
hilangnya rasa pada lidah ipsilateral.
Hipotesis mengenai keterlibatan infeksi
virus herpes simpleks telah diterima secara luas. Umumnya gejala penyakit ini
ringan dengan pemulihan sempurna dalam 2-3 minggu. Resko seumur hidup
terhadap pasien ini adalah 2 %. Insidensi kelainan ini mencapai 23 per 100.000
orang pertahun.
virus herpes simpleks telah diterima secara luas. Umumnya gejala penyakit ini
ringan dengan pemulihan sempurna dalam 2-3 minggu. Resko seumur hidup
terhadap pasien ini adalah 2 %. Insidensi kelainan ini mencapai 23 per 100.000
orang pertahun.
Bell’s palsy dapat mengenai pria dan wanita dengan
perbandingan sama dari usia 10-40 tahun dan mengenai wajah sisi kanan dan
kiri, dengan kasus sama banyak
Selain kelumpuhan seluruh otot wajah sesisi tidak didapati gangguan lain
yang mengiringinya, bila paresisnya benar-benar bersifat Bell’s palsy.Tetapi
dua hal yang harus disebut sehubungan dengan ini.
perbandingan sama dari usia 10-40 tahun dan mengenai wajah sisi kanan dan
kiri, dengan kasus sama banyak
Selain kelumpuhan seluruh otot wajah sesisi tidak didapati gangguan lain
yang mengiringinya, bila paresisnya benar-benar bersifat Bell’s palsy.Tetapi
dua hal yang harus disebut sehubungan dengan ini.
Pertama, air mata yang
keluar secara berlebihan di sisi kelumpuhan dan pengecapan pada 2/3 lidah sisi
kelumpuhan kurang tajam.
keluar secara berlebihan di sisi kelumpuhan dan pengecapan pada 2/3 lidah sisi
kelumpuhan kurang tajam.
Gejala tesebut pertama timbul karena konjungtiva
bulbi tidak dapat penuh ditutupi kelopak mata yang lumpuh sehingga mudah
bulbi tidak dapat penuh ditutupi kelopak mata yang lumpuh sehingga mudah
iritasi angina, debu dan sebagainya
Penyebab dari kelainan Bell’s palsy
ini masih belum diketahui secara jelas,
namun beberapa penulis menyebutkan
bahwa virus merupakan salah satu
penyebabnya, dan virus herpes disebutkan
sebagai agen infektif yang dapat
menyebabkan peradangan atau inflamasi
pada saraf Bell’s palsy lebih sering
terjadi pada orang dewasa dibandingkan
pada anak-anak
Pengobatan pada penderita Bell’s
palsy bertujuan untuk mencegah sisa-sisa
gejala yang mungkin akan muncul kembali
dan juga untuk mengobati peradangan atau
inflamasi yang terjadi akibat dari infeksi
virus herpes
yang didasarkan pada
patofisiologi infeksi virus herpes tersebut
pada saraf wajah.
patofisiologi infeksi virus herpes tersebut
pada saraf wajah.
Sekian mengenai