asalamualaikum wr.wb
Apa saja model pembelajaran E-learning itu dan bagaimana cara pendekatan pedagogik itu ? Mari kita simak di bawah ini
Model Pembelajaran E -learning
Dalam implementasi pembelajaran, terdapat model penerapan e-
learning yang bisa digunakan,yaitu :
a. Selective Model
Model selektif ini digunakan jika jumlah computer di sekolah
sangat terbatas (misalnya hanya ada satu unit computer). Di dalam
model ini, guru harus memilih salah satu alat atau media yang
tersedia yang dirasakan tepat untuk menyampaikan bahan pelajaran.
Jika guru menemukan bahan e-leaming yang bermutu dari internet,
maka dengan terpaksa guru hanya dapat menunjukkan bahan
pelajaran tersebut kepada siswa sebagai bahan demonstrasi saja.
Jika terdapat lebih dari satu computer di sekolah / kelas, maka siswa
harus diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung.
b. Sequential Model
Model ini di gunakan jika jumlah computer di sekolah / kelas
terbatas (misalnya hanya dua atau tiga unit computer). para siswa
dalam kelompok kecil secara bergiliran menggunakan computer
learning yang bisa digunakan,yaitu :
a. Selective Model
Model selektif ini digunakan jika jumlah computer di sekolah
sangat terbatas (misalnya hanya ada satu unit computer). Di dalam
model ini, guru harus memilih salah satu alat atau media yang
tersedia yang dirasakan tepat untuk menyampaikan bahan pelajaran.
Jika guru menemukan bahan e-leaming yang bermutu dari internet,
maka dengan terpaksa guru hanya dapat menunjukkan bahan
pelajaran tersebut kepada siswa sebagai bahan demonstrasi saja.
Jika terdapat lebih dari satu computer di sekolah / kelas, maka siswa
harus diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung.
b. Sequential Model
Model ini di gunakan jika jumlah computer di sekolah / kelas
terbatas (misalnya hanya dua atau tiga unit computer). para siswa
dalam kelompok kecil secara bergiliran menggunakan computer
untuk mencari sumber pelajaran yang dibutuhkan. Siswa
menggunakan bahan e-learning sebagai bahan rujuakan atau untuk
mencari informasi baru.
c. Static Station Model
Model ini digunakan jika jumlah computer di sekolah / kelas
terbatas, sebagaimana halnya dalam sequential model. Di dalam
model ini, guru mempunyai beberapa sumber belajar yang berbeda
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Bahan e-leaming
digunakan oleh satu atau dua kelompok siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kelompok siswa lainya
menggunakan sumber belajar yang lain untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sama.
d. Laboratory Model
Model ini di gunakan jika tersedia sejumlah computer di
sekolah / laboratorium yang dilengkapi dengan jaringan internet,
dimana siswa dapat mengguunakannya secara lebih leluasa (satu
siswa satu computer). Dalam hal ini, bahan e-learning dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran mandiri
Setiap model e-learning yang dapat digunakan dalam
pembelajaran diatas masing-masing mempunyai kekuatan dan
kelemahan- Pemilihannya tergantung infrashrktur telekomunikasi
dan peralatan yang tersedia disekolah. Bagaimanapun upaya
menggunakan bahan e-learning sebagai bahan rujuakan atau untuk
mencari informasi baru.
c. Static Station Model
Model ini digunakan jika jumlah computer di sekolah / kelas
terbatas, sebagaimana halnya dalam sequential model. Di dalam
model ini, guru mempunyai beberapa sumber belajar yang berbeda
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Bahan e-leaming
digunakan oleh satu atau dua kelompok siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kelompok siswa lainya
menggunakan sumber belajar yang lain untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sama.
d. Laboratory Model
Model ini di gunakan jika tersedia sejumlah computer di
sekolah / laboratorium yang dilengkapi dengan jaringan internet,
dimana siswa dapat mengguunakannya secara lebih leluasa (satu
siswa satu computer). Dalam hal ini, bahan e-learning dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran mandiri
Setiap model e-learning yang dapat digunakan dalam
pembelajaran diatas masing-masing mempunyai kekuatan dan
kelemahan- Pemilihannya tergantung infrashrktur telekomunikasi
dan peralatan yang tersedia disekolah. Bagaimanapun upaya
pernbelajaran dengan pendekatan e-learning ini perlu terus dicoba
dalam rangka mengatasi perrnasalahan-permasalahan yang dihadapi
dimasa yang akan datang.13
dalam rangka mengatasi perrnasalahan-permasalahan yang dihadapi
dimasa yang akan datang.13
Pendakatan Pedagogik dalam E-learning
Teknologi komunikasi secara umum dapat dikategorikan
sebagai asynchronous dan synchronous. Asynchronous merupakan
aktivitas yang menggunakan teknologi dalam bentuk blogs, wikis,and
discussion boards. Dalam bentuk ini partisipan dapat mengembangkan
ide atau saling bertukar ide atau informasi tanpa keterkaitan antara
partisipan satu dengan partisipan lainnya pada waktu yang sama,
sebagai contoh penggunaan e-mail termasuk asynchronous dimana
pesan dapat dikirim atau diterima tanpa keduanya harus berpartisipan
pada waktu yang bersamaan. Dalam hal ini seorang pengirim pesan
atau informasi tertentu kapan saja yang ia perlukan. Pada sisi lain
penerima pesan tidak diharuskan mengakses pesan atau informasi
tersebut pada waktu yang bersamaan.
Synchronous menunjukkan pada pengkategorian aktivitas
pertukaran ide atau informasi yang mengharuskan partisipan
menggunakan waktu yang bersamaan. Face to face discussion
merupakan salah satu contoh bentuk komunikasi synchronous.
Aktivitas synchronous mempersyaratkan seluruh partisipan saling
sebagai asynchronous dan synchronous. Asynchronous merupakan
aktivitas yang menggunakan teknologi dalam bentuk blogs, wikis,and
discussion boards. Dalam bentuk ini partisipan dapat mengembangkan
ide atau saling bertukar ide atau informasi tanpa keterkaitan antara
partisipan satu dengan partisipan lainnya pada waktu yang sama,
sebagai contoh penggunaan e-mail termasuk asynchronous dimana
pesan dapat dikirim atau diterima tanpa keduanya harus berpartisipan
pada waktu yang bersamaan. Dalam hal ini seorang pengirim pesan
atau informasi tertentu kapan saja yang ia perlukan. Pada sisi lain
penerima pesan tidak diharuskan mengakses pesan atau informasi
tersebut pada waktu yang bersamaan.
Synchronous menunjukkan pada pengkategorian aktivitas
pertukaran ide atau informasi yang mengharuskan partisipan
menggunakan waktu yang bersamaan. Face to face discussion
merupakan salah satu contoh bentuk komunikasi synchronous.
Aktivitas synchronous mempersyaratkan seluruh partisipan saling
berkomunikasi atau berhubungan antara satu dengan yang lain seperti
sesi online atau virtual classroom atau meeting.
Meskipun aktivitas pembelajaran melalui perangkat e-leaming
menekankan system komunikasi online, tidak bearti proses ini sama
sekali meniadakan unsur-unsur hubungan pedagogis antara guru dan
siswa. Bilamana ini terjadi, maka dikhawatirkan proses pembelajaran
menjadi kehilangan makna esensialnya. Karena pembelajaran
merupakan kegiatan yang kompeherensip, mencakup berbagai dimensi
baik kognitif psikomotorik dan afekti.
Melalui situs wikipedia (2008) dikemukakan beberapa pendekatan
pedagogi yang diterapkan dalam e-learning,yaitu :
sesi online atau virtual classroom atau meeting.
Meskipun aktivitas pembelajaran melalui perangkat e-leaming
menekankan system komunikasi online, tidak bearti proses ini sama
sekali meniadakan unsur-unsur hubungan pedagogis antara guru dan
siswa. Bilamana ini terjadi, maka dikhawatirkan proses pembelajaran
menjadi kehilangan makna esensialnya. Karena pembelajaran
merupakan kegiatan yang kompeherensip, mencakup berbagai dimensi
baik kognitif psikomotorik dan afekti.
Melalui situs wikipedia (2008) dikemukakan beberapa pendekatan
pedagogi yang diterapkan dalam e-learning,yaitu :
a. Intructional design, dimana pembelajaran lebih terfokus pada
kurikulum yang dikembangkan dengan menitik . beratkan pada
pendekatan pendidikan kelompok atau guru secara perorangan.
b. Social-constructivist, merupakan pendekatan pedagogi yang
kebanyakan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk forum-forum
diskusi, blogs, wiki dan aktivitas-aktivitas kolaboratif online.
c. Laurillard's conversational model, merupakan salah satu bentuk
pendekatan pedagogi yang menitik beratkan pada penggunaan
bentuk- bentuk diskusi langsung secara luas.
d. Cognitive Prespective, menitik beratkan pada proses pengembangan
kognitif melalui kegiatan pembelajaran.
kurikulum yang dikembangkan dengan menitik . beratkan pada
pendekatan pendidikan kelompok atau guru secara perorangan.
b. Social-constructivist, merupakan pendekatan pedagogi yang
kebanyakan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk forum-forum
diskusi, blogs, wiki dan aktivitas-aktivitas kolaboratif online.
c. Laurillard's conversational model, merupakan salah satu bentuk
pendekatan pedagogi yang menitik beratkan pada penggunaan
bentuk- bentuk diskusi langsung secara luas.
d. Cognitive Prespective, menitik beratkan pada proses pengembangan
kognitif melalui kegiatan pembelajaran.
e. Emotional prespective, lebih difokuskan pada pengembangan
dimensi-dimensi emosional pembelajaran, seperti motivasi,
engagement, model-model permainan, dan lain-lain.
f. Behaviour perspective, menitik beratkan pada keterampilan dan
perilaku yang dihasilkan dari proses belajar. Model pembelajaran
dalam bentuk ini misalnya bermain peran (role playing ) dan
penerapannya di dalam aktivitas-aktivitas nyata lapangan.
g. contextual perspective, di fokuskan pada penataan factor
instrumental dan social lingkungan yang dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Bentuk-bentuk nyata model ini seperti
interaksi dengan orang lain, model-model kolaboratif dan
sebagainya.
dimensi-dimensi emosional pembelajaran, seperti motivasi,
engagement, model-model permainan, dan lain-lain.
f. Behaviour perspective, menitik beratkan pada keterampilan dan
perilaku yang dihasilkan dari proses belajar. Model pembelajaran
dalam bentuk ini misalnya bermain peran (role playing ) dan
penerapannya di dalam aktivitas-aktivitas nyata lapangan.
g. contextual perspective, di fokuskan pada penataan factor
instrumental dan social lingkungan yang dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Bentuk-bentuk nyata model ini seperti
interaksi dengan orang lain, model-model kolaboratif dan
sebagainya.
Semoga infonya dapat bermanfaat sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.
Wasalam.