Saturday, 16 February 2019

Pengertian Accu Dan Macam Cara Kerja Accu

Asalamualaikum wr.wb

Pengertian Accu dan Macam  cara kerja accu


Apa itu Pengertian Accu Dan Macam Cara Kerja Accu? Mari kita simak di bawah ini

Pengertian  Accu
Accumulator atau sering disebut Accu, adalah salah satu komponen utama
dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan Accu
untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater
kendaraan). Accu mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di
pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis Accu yang dapat ditemui. Accu
untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk
motor ada tiga jenis tegangan.
12 Volt, 9 volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat
ditemukan pula Accu yang khusus untuk menyalakan T a p e atau radio
dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt.
Tentu saja Accu jenis ini dapat dimuati kembali (Recharge) apabila muatannya
telah berkurang atau habis. Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber
arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen
sekunder. Elemen primer terdiri dari elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari
elektroda negatif (Katoda) ke elektroda positif (Anoda) tidak dapat dibalik
arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati
kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering).
Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros.
Contoh elemen primer adalah batu baterai (Dry Cells).
Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik
(ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan
elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat
membangkitkan ggl yang lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya
(kelak disebut elemen Volta). Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan
dan penggunaan elemen sekunder. Elemen sekunder harus diberi muatan
terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik
melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah disetrum).
Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat
dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan Accu. Dalam sebuah Accu berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak- balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia
reversibel yaitu di dalam Accu saat dipakai berlangsung proses pengubahan
kimia menjadi tenaga listrik (Discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (Charging).
Jenis Accu yang umum digunakan adalah Accumulator timbal. Secara
fisik Accu ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang dimasukkan pada larutan
asam sulfat encer (H2SO4). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau
bejana Accu yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat
dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan
timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif. Letak pelat positif dan negatif sangat
berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan
pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan penyekat).

Macam dan Cara Kerja Accu

Accu yang ada di pasaran ada 2 jenis yaitu Accu basah dan Accu kering. Accu basah media penyimpan arus listrik ini merupakan jenis paling umum
digunakan. Accu jenis ini masih perlu diberi air Accu yang dikenal dengan
sebutan Accu Zuur. Sedangkan Accu kering merupakan jenis Accu yang tidak
memakai cairan, mirip seperti baterai telepon selular. Accu ini tahan terhadap
getaran dan suhu rendah (gambar 2.10). Dalam Accu terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang
mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat
negatif. Pada pelat positif terkandung oksid timbal coklat (Pb02), sedangkan
pelat negatif mengandung timbal (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang
penghubung. Pemisah atau Separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat
agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini
berinteraksi, muncullah arus listrik.
Accu memiliki 2 kutub/terminal, kutub positif dan kutub negatif. Biasanya
kutub positif (+) lebih besar dari kutub negatif (-), untuk menghindarkan
kelalaian bila Accu hendak dihubungkan dengan kabel-kabelnya. Pada Accu
terdapat batas minimum dan maksimum tinggi permukaan air Accu untuk
masing-masing sel. Bila permukaan air Accu di bawah level minimum akan
merusak fungsi sel Accu. Jika air Accu melebihi level maksimum, mengakibatkan
air Accu menjadi panas dan meluap keluar melalui tutup sel.

Sekian informasi tentang Pengertian Accu Dan Macam Cara Kerja Accu yang dapat kami sampaikan , semoga bermanfaat .

Wasalam.

Share this