Jenis Jenis Gangguan Somatoform
1. Gangguan nyeri (pain disorder)
Pada gangguan ini individu akan mengalami gejala sakit atau nyeri pada
satu tempat atau lebih, yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan medis
(non psikiatri) maupun neurologis.
Simtom ini menimbulkan strees emosional
ataupun gangguan fungsional, dan gangguan ini dianggap memiliki hubungan
sebab akibat dengan factor psikologis.
ataupun gangguan fungsional, dan gangguan ini dianggap memiliki hubungan
sebab akibat dengan factor psikologis.
Keluhan yang dirasakan pasien berfluktuasi
intensitasnya, dan sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi, kognitif, atensi, dan
situasi. Dengan kata lain, factor psikologis mempengaruhi kemunculan,
bartahannya, dan tingkat keparahan gangguan
Pasien pain disorder kemungkinan tidak mampu untuk bekerja dan
menjadi tergantung dengan obat pada pereda rasa sakit.
intensitasnya, dan sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi, kognitif, atensi, dan
situasi. Dengan kata lain, factor psikologis mempengaruhi kemunculan,
bartahannya, dan tingkat keparahan gangguan
Pasien pain disorder kemungkinan tidak mampu untuk bekerja dan
menjadi tergantung dengan obat pada pereda rasa sakit.
Rasa nyeri yang timbul
dapat berhubungan dengan konflik atau stress atau dapat pula terjadi agar individu
dapat terhindar dari kegiatan yang tidak menyenangkan dan untuk mendapatkan
perhatian dan simpati yang sebelumnya tidak didapat.
dapat berhubungan dengan konflik atau stress atau dapat pula terjadi agar individu
dapat terhindar dari kegiatan yang tidak menyenangkan dan untuk mendapatkan
perhatian dan simpati yang sebelumnya tidak didapat.
2. Body Dysmorphic Disorder
Definisi gangguan ini adalah preokupasi dengan kecacatan tubuh yang
tidak nyata (misalnya hidung yang dirasakannya kurang mancung), atau keluhan
yang berlebihan tentang kekurangan tubuh yang minimal atau kecil.
Perempuan
lebih cenderung untuk memfokuskan pada bagian kulit, dada, paha, dan kaki.
Sedangkan pria lebih terfokus pada tinggi badan, ukuran alat vital, atau rambut
tubuh.
lebih cenderung untuk memfokuskan pada bagian kulit, dada, paha, dan kaki.
Sedangkan pria lebih terfokus pada tinggi badan, ukuran alat vital, atau rambut
tubuh.
Pada body dysmorphic disorder, individu diliputi dengan bayangan
mengenai kekurangan dalam penampilan fisik mereka, biasanya di bagian wajah,
misalnya kerutan di wajah, rambut pada wajah yang berlebihan, atau bentuk dan
ukuran hidung.
mengenai kekurangan dalam penampilan fisik mereka, biasanya di bagian wajah,
misalnya kerutan di wajah, rambut pada wajah yang berlebihan, atau bentuk dan
ukuran hidung.
Beberapa individu yang mengalami gangguan ini secara kompulsif
akan menghabiskan berjam-jam setiap harinya untuk memperhatikan
kekurangannya dengan berkaca di cermin.
akan menghabiskan berjam-jam setiap harinya untuk memperhatikan
kekurangannya dengan berkaca di cermin.
Beberapa bahkan mengurung diri di
rumah untuk menghindari orang lain melihat kekurangan yang dibayangkannya.
Factor social dan budaya memainkan peranan penting pada bagaimana seseorang
merasa apakah ia menarik atau tidak, seperti pada gangguan pola makan.
rumah untuk menghindari orang lain melihat kekurangan yang dibayangkannya.
Factor social dan budaya memainkan peranan penting pada bagaimana seseorang
merasa apakah ia menarik atau tidak, seperti pada gangguan pola makan.
Sekian mengenai