Pengobatan penyakit Hirschsprung terdiri atas pengobatan non bedah dan
pengobatan bedah. Pengobatan non bedah dimaksudkan untuk mengobati
komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi atau untuk memperbaiki keadaan
umum penderita sampai pada saat operasi definitif dapat dikerjakan.
Pengobatan
non bedah diarahkan pada stabilisasi cairan, elektrolit, asam basa dan mencegah
terjadinya overdistensi sehingga akan menghindari terjadinya perforasi usus serta
mencegah terjadinya sepsis
Tindakan bedah pada penyakit Hirschsprung terdiri atas tindakan bedah
sementara dan tindakan bedah definitif.
non bedah diarahkan pada stabilisasi cairan, elektrolit, asam basa dan mencegah
terjadinya overdistensi sehingga akan menghindari terjadinya perforasi usus serta
mencegah terjadinya sepsis
Tindakan bedah pada penyakit Hirschsprung terdiri atas tindakan bedah
sementara dan tindakan bedah definitif.
Tindakan bedah sementara dimaksudkan
untuk dekompresi abdomen dengan cara membuat kolostomi pada kolon yang
mempunyai ganglion normal bagian distal.
untuk dekompresi abdomen dengan cara membuat kolostomi pada kolon yang
mempunyai ganglion normal bagian distal.
Tindakan ini dapat mencegah
terjadinya enterokolitis yang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya
kematian pada penderita penyakit Hirschsprung
Pada pemeriksaan fisik ditemukan perut yang kembung, gambaran usus
pada dinding abdomen dan bila kemudian dilakukan pemeriksaan colok dubur,
terjadinya enterokolitis yang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya
kematian pada penderita penyakit Hirschsprung
Pada pemeriksaan fisik ditemukan perut yang kembung, gambaran usus
pada dinding abdomen dan bila kemudian dilakukan pemeriksaan colok dubur,
feses akan keluar menyemprot dan gejala tersebut akan segera hilang. Pada
pemeriksaan enema barium didapatkan tanda-tanda khas penyakit ini, yaitu :
adanya gambaran zone spastik, zone transisi serta zone dilatasi. Gambaran
mukosa yang tidak teratur menunjukkan adanya enterokolitis.
Adanya gambaran
zone transisi akan menunjukkan ketinggian kolon yang aganglionik dengan
akurasi 90%. Penyakit Hirschsprung terdapat kenaikan aktivitas
asetilkolinesterase pada serabut saraf dalam lamina propia dan muskularis
mukosa.
zone transisi akan menunjukkan ketinggian kolon yang aganglionik dengan
akurasi 90%. Penyakit Hirschsprung terdapat kenaikan aktivitas
asetilkolinesterase pada serabut saraf dalam lamina propia dan muskularis
mukosa.
Pewarnaan untuk asetilkolineserase dengan tehnik Karnovsky dan Roots
akan dapat membantu menemukan sel ganglion di submukosa atau pada lapisan
muskularis khususnya dalam segmen usus yang hipoganglionosis.
akan dapat membantu menemukan sel ganglion di submukosa atau pada lapisan
muskularis khususnya dalam segmen usus yang hipoganglionosis.
Pemeriksaan
elektromanometri dilakukan dengan memasukkan balon kecil ke dalam rektum
dan kolon, dengan kedalaman yang berbeda-beda akan didapatkan kontraksi pada
segmen aganglionik yang tidak berhubungan dengan kontraksi pada segmen yang
ganglionik.
elektromanometri dilakukan dengan memasukkan balon kecil ke dalam rektum
dan kolon, dengan kedalaman yang berbeda-beda akan didapatkan kontraksi pada
segmen aganglionik yang tidak berhubungan dengan kontraksi pada segmen yang
ganglionik.
Pemeriksaan patologi anatomi dilakukan dengan memeriksa material
yang didapatkan dari biopi rektum yang dilakukan dengan cara biopsi hisap
maupun biopsi manual. Diagnosis penyakit ini dapat ditegakkan bila tidak
ditemukan sel ganglion
yang didapatkan dari biopi rektum yang dilakukan dengan cara biopsi hisap
maupun biopsi manual. Diagnosis penyakit ini dapat ditegakkan bila tidak
ditemukan sel ganglion
Meissner dan sel ganglion Auerbach serta ditemukan
penebalan serabut saraf.
penebalan serabut saraf.
Sekian mengenai
Pengobatan Penyakit Hischprung