Penyakit Croup dan Penyebabnya
Apa Itu Penyakit Croup?
Croup merupakan penyakit dengan kelainan pada saluran pernafasan bagian atas,
dengan manifestasi klinis berupa sesak nafas, suara serak, batuk menggonggong, stridor
inspirator yang kadang disertai dengan distres pernafasan.
dengan manifestasi klinis berupa sesak nafas, suara serak, batuk menggonggong, stridor
inspirator yang kadang disertai dengan distres pernafasan.
Penyempitan di area subglotis
menyebabkan terjadinya turbulensi aliran udara dan timbul stridor yang disertai dengan
nafas cepat dan dalam.
menyebabkan terjadinya turbulensi aliran udara dan timbul stridor yang disertai dengan
nafas cepat dan dalam.
Beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk diagnosis croup,
yaitu pemeriksaan pencitraan terdiri dari rongent dan Computed Tomografi Scan (CT-Scan)
leher. Pada kasus tertentu diperlukan pemeriksaan laringoskop atau bronkhoskopi.
yaitu pemeriksaan pencitraan terdiri dari rongent dan Computed Tomografi Scan (CT-Scan)
leher. Pada kasus tertentu diperlukan pemeriksaan laringoskop atau bronkhoskopi.
Tatalaksana croup sangat bergantung pada keparahan penyakit. Namun, tindakan utama
yang perlu dilakukan adalah mengatasi obstruksi saluran pernafasan, sehingga kebutuhan
oksigen tetap terpenuhi.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah pemberian
oksigen, nebulisasi epinefrin, kortikosteroid.
oksigen, nebulisasi epinefrin, kortikosteroid.
Jika semua terapi tidak memberi respon yang
baik, maka intubasi endotrakheal atau trakheaostomi menjadi salah satu pilihan dalam
tatalaksan croup.
baik, maka intubasi endotrakheal atau trakheaostomi menjadi salah satu pilihan dalam
tatalaksan croup.
Penyakit Croup Pada Anak
Croup atau juga dikenal sebagai
laringotrakheobronkhitis merupakan salah
satu penyakit kegawatan bidang respiratorik
pada anak.
Umumnya, penyakit ini terjadi
pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun, dan
kasus jarang pada usia 3 bulan dan diatas 15
tahun
Manifestasi klinis yang muncul
pada Croup lebih merupakan gambaran dari
saluran nafas bagian atas, berupa:
pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun, dan
kasus jarang pada usia 3 bulan dan diatas 15
tahun
Manifestasi klinis yang muncul
pada Croup lebih merupakan gambaran dari
saluran nafas bagian atas, berupa:
sesak
nafas, suara serak, stridor inspiratoar, batuk
menggonggong, yang kadang disertai
dengan distres pernafasan
nafas, suara serak, stridor inspiratoar, batuk
menggonggong, yang kadang disertai
dengan distres pernafasan
Penyebab Penyakit Croup
Diantara penyebab croup, yang tersering
adalah virus. Diatara virus-viorus tersebut
adalah Human Parainfluenza virus
Respiratory Syntitial virus (RSV),
metapneumovirus, virus influenza A dan B,
Adenovirus, dan Corona virus. Sekitar 75%
disebabkan oleh parainfluenza virus tipe I.
Meskipun jarang, pernah juga ditemukan
Mycoplasma pneumonia pernah juga
ditemukan sebagai penyebab croup
Dalam perjalanan penyakit Croup,
infeksi
virus dimulai dari nasofaring dan kemudian
menyebar ke epitelium trakhea dan laring.
Inflamasi, hiperemis dan edema disebabkan
oleh invasi virus ke dalam mukosa laring.
virus dimulai dari nasofaring dan kemudian
menyebar ke epitelium trakhea dan laring.
Inflamasi, hiperemis dan edema disebabkan
oleh invasi virus ke dalam mukosa laring.
Gejala awal yang muncul pada croup
biasanya didahului dengan coryza, demam
yang tidak begitu tinggi selama 12-17 jam,
hidung berair, nyeri menelan, dan batuk
ringan dapat disertai malaise.
Pada kasus
tertentu, demam dapat mencapai 40 oC
tertentu, demam dapat mencapai 40 oC
Penderita croup dapat mengalami suara
serak (parau). Hal ini diawali dengan
terjadinya peradangan difus, eritema, dan
edem pada trakhea. Akibatnya, mobilitas
pita suara terganggu.
serak (parau). Hal ini diawali dengan
terjadinya peradangan difus, eritema, dan
edem pada trakhea. Akibatnya, mobilitas
pita suara terganggu.
Disamping itu, area
subglotis juga mengalami iritasi
Penyempitan di daerah area subglotis
menyebabkan penyempitan saluran. Inilah
yang menjadi penyebab terjadinya
turbulensi aliran yang melewati saluran
pernafasan atas. Akibatnya, timbul stidor.
subglotis juga mengalami iritasi
Penyempitan di daerah area subglotis
menyebabkan penyempitan saluran. Inilah
yang menjadi penyebab terjadinya
turbulensi aliran yang melewati saluran
pernafasan atas. Akibatnya, timbul stidor.
Kesulitan bernafas ini akan dikompensasi
oleh anak dengan bernafas lebih cepat dan
dalam.
Sekian mengenai