Thursday, 30 May 2019

Penyakit Fimosis Pada Balita

Fimosis Pada Bayi

Penyakit Fimosis Pada Balita


Apa Itu Fimosis?

Pada akhir tahun pertama kehidupan, retraksi kulit prepusium ke belakang sulkus
glandularis hanya dapat dilakukan pada sekitar 50% anak laki-laki; hal ini meningkat menjadi 89%
pada saat usia tiga tahun.

 Insidens fimosis adalah sebesar 8% pada usia 6 sampai 7 tahun dan 1%
pada laki-laki usia 16 sampai 18 tahun.

Parafimosis harus dianggap sebagai kondisi darurat karena retraksi prepusium yang terlalu
sempit di belakang glans penis ke sulkus glandularis dapat mengganggu perfusi permukaan
prepusium distal dari cincin konstriksi dan juga pada glans penis dengan risiko terjadinya nekrosis.

Jika prepusium tidak dapat atau hanya sebagian yang dapat diretraksi, atau menjadi cincin
konstriksi saat ditarik ke belakang melewati glans penis, harus diduga adanya disproporsi antara
lebar kulit prepusium dan diameter glans penis. 

Selain konstriksi kulit prepusium, mungkin juga
terdapat perlengketan antara permukaan dalam prepusium dengan epitel glandular dan atau
frenulum breve. 

Frenulum breve dapat menimbulkan deviasi glans ke ventral saat kulit prepusium
diretraksi.

Diagnosis parafimosis dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik.
Terapi fimosis pada anak-anak tergantung pada pilihan orang tua dan dapat berupa
sirkumsisi plastik atau sirkumsisi radikal setelah usia dua tahun. 

Pada kasus dengan komplikasi,
seperti infeksi saluran kemih berulang atau balloting kulit prepusium saat miksi, sirkumsisi harus
segera dilakukan tanpa memperhitungkan usia pasien. 

Tujuan sirkumsisi plastik adalah untuk
memperluas lingkaran kulit prepusium saat retraksi komplit dengan mempertahankan kulit
prepusium secara kosmetik.

 Pada saat yang sama, periengketan dibebaskan dan dilakukan
frenulotomi dengan ligasi arteri frenular jika terdapat frenulum breve. Sirkumsisi neonatal rutin untuk
mencegah karsinoma penis tidak dianjurkan.

 Kontraindikasi operasi adalah infeksi tokal akut dan
anomali kongenital dari penis.

Sebagai pilihan terapi konservatif dapat diberikan salep kortikoid (0,05-0,1%) dua kali sehari selama
20-30 hari Terapi ini tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak yang masih memakai popok, tetapi
dapat dipertimbangkan untuk usia sekitar tiga tahun.

Terapi parafimosis terdiri dari kompresi manual jaringan yang edematous diikuti dengan usaha
untuk menarik kulit prepusium yang tegang melewati glans penis. 

Jika manuver ini gagal , periu
dilakukan insist dorsal cincin konstriksi. Tergantung pada temuan klinis lokal, sirkumsisi dapat
segera dilakukan atau ditunda pada waktu yang lain.

Sekian mengenai

Penyakit Fimosis Pada Balita

Share this