Thursday, 30 May 2019

Pengertian Penyakit Hipospadia

Hipospadia Adalah Penyakit


Pengertian Penyakit Hipospadia

Apa Itu Hipospadia?


Tergantung pada lokasi orifisium uretra ekstema, hipospadia dapat dibagi menjadi bentuk distal
(75%; glandular, koronar, subkoronar), intermediet (13%) dan proksimal (12%; penoskrotal, skrotal,
perineal).

 Keputusan prosedur operasi dibuat berdasarkan kebutuhan fungsi dan estetik. Karena
semua prosedur bedah mempunyai risiko komplikasi, penting untuk memberikan konseling yang
adekuat pada orang tua sebelum operasi.

DIAGNOSIS

Selain deskripsi temuan lokal (posisi, bentuk dan lebar orifisium, ukuran penis, urethra! plate,
informasi mengenai kurvatura penis saat ereksi dan inflamasi), evaluasi diagnostik juga mencakup
penilaian adanya anomali yang berhubungan:

- prosesus vaginalis yang terbuka (pada 9% kasus)
- testis letak tinggi (pada 5% bentuk ringan hipospadia; pada 31 % hipospadia posterior)
anomali saluran kemih bagian atas (3%)

Hipospadia berat dengan testis yang tidak teraba unilateral atau bilateral dan transposisi skrotal
memerlukan pemeriksaan genetik lengkap.

Pemeriksaan fisik lengkap, urinalisa dan biasanya sonografi dilakukan secara rutin pada semua
bentuk hipospadia.

TERAPI

Intervensi bedah direkomendasikan untuk bentuk hipospadia sedang dan berat, dan untuk bentuk
distal dengan patologi yang bernubungan (kurvatura penis, stenosis meatal).

 Pada hipospadia distal
sederhana, koreksi kosmetik hanya dilakukan setelah diskusi menyeluruh mengenai aspek
psikologis dan pemastian adanya indikasi gangguan fungsional.

Tujuan terapi adalah untuk mengkoreksi kurvatura penis, untuk membentuk neo-uretra dan untuk
membawa neo-uretra ke ujung glans penis jika memungkinkan.

 Untuk mencapai hasil yang
memuaskan diperiukan kaca pembesar dan benang jahit khusus, pengetahuan mengenai berbagai
teknik operasi plastik (rotational skin flaps, free tissue transfer), penggunaan dermatom, perawatan
luka dan terapi pasca operasi.

Terapi pre-operasi dengan aplikasi lokal testosteron propionate seiama 4 minggu dapat membantu.

Untuk bentuk distal hipospadia terdapat beberapa teknik operasi (misal Mathieu, MAGPI, King,
Duplay, Snodgrass, Onlay). Selain chorde kulit, jaringan ikat chortte dan korpus spongiosum bagian
distal yang berjalan longitudinal di bawah glans pada kedua sisi saluran
uretra biasanya juga bertanggung jawab terhadap kurvatura penis.

 Jika terdapat kurvaura sisa
setelah chordectomy, dan jika sisa kulit saluran uretra yang terbuka tipis dan sirkulasinya buruk,
mungkin diperlukan insist atau eksisi lempeng uretra.

Pada disproporsi korporeal, harus
ditambahkan tindakan orthoplasty (modifikasi plikasi korporeal dorsal Nesbft). Orthoplasty (Nesbit,
modifikasi Nesbit, Schroder-Essed) dan penutupan dapat dipertimbangkan untuk dilakukan dalam
dua tahap.

Teknik Onlay dengan preservasi lempeng uretra dan menghindari anastomosis sirkumferensial
merupakan metode pilihan, dengan tingkat komptikasi yang rendah untuk hipospaSyarat yang
diperlukan adalah lempeng uretra yang intak dengan vaskularisasi yang baik, atau hasil yang
memuaskan

 setelah tindakan pertama dengan penis yang lurus dan batang penis yang tertutup
dengan baik. Jika lempeng uretra tidak dapat dipertahankan semua (setelah eksisi atau divisi),
digunakan tube-onlay flap atau inlay-onlay flap.

Prosedur dua tahap dapat menjadi pilihan untuk
hipospadia berat Jika tidak ada prepusium atau kulit penis, dapat digunakan mukosa bukal, mukosa
buli dan free skin graft.

Benang yang digunakan sebaiknya hanya dari bahan yang dapat diserap dengan baik (6/0-7/0).

Untuk koagulasi darah, diperiukan alat bipolar dengan kapas yang direndam dalam larutan
epinefrin 1:10.000. Untuk persiapan glans dapat diberikan infittrasi dengan larutan epinefrin
1:100.000. Tumiket sebaiknya tidak digunakan tebih dari 20 menit.

 Setelah preparasi neurovaskular
dorsal, dipasang jahitan modifikasi Nesbit (benang monofilik yang tidak dapat diserap 4/0-5/0, misal
Goretex, Protene) dengan simpuf teriipat ke dalam.

Urin dialirkan melalui kateter transuretra atau
suprapubik. Jika menggunakan kateter suprapubik, hams dipasang stent pada neo-uretra.

Untuk
stent uretra dan drainase digunakan kateter 8-10 Fr dengan lubang multipel di bagian samping
dengan ujung di uretra pars bulbosa (tidak sampai ke buli).

Prosedur rutin lairmya adalah
penggunaan balutan sirkular dengan kompresi ringan dan pemberian antibiotik.

Penyempitan meatal setelah splint diangkat dapat dikoreksi dengan peregangan secara hati-hati
dan peralatan Dittel, revisi bedah diperlukan untuk kasus dengan skar meatus dimana tindakan
peregangan tidak akan efektif untuk jangka panjang.

Untuk striktur uretra sebaiknya dilakukan
operasi terbuka setelah satu kali usaha urethrotomi intema.

 Jika terjadi fistula, revisi sebaiknya
tidak dilakukan sebelum jarak 6 bulan. Striktur uretra harus dibuktikan bukan sebagai penyebab
fistula saat intraoperatif.

Untuk mencegah timbulnya fistula berulang, dapat digunakan flap dartos
atau free tunica vaginalis patch. Jangan lupa untuk melakukan penutupan yang adekuat dengan
mobilisasi fascia Scarpa
Tidak perlu untuk melakukan koreksi sisa kurvatura yang kecil karena tidak akan mempengaruhi
secara fungsional.

Hal ini dapat dikoreksi dengan mudah setelah pubertas jika kelainannya cukup
bermakna.

Sekian mengenai

Pengertian Penyakit Hipospadia
Hipospadia Adalah Penyakit

Share this