Tuesday, 29 January 2019

Sejarah Game Yang Kamu mainkan

Asalamualaikum wr.wb




Dalam kehidupan kita tidak lepas dari game, siapa yang tidak bermain game, mulai dari
anak kecil sampai dengan orang dewasa menyukai game. Jadi Game adalah kegiatan
yang kompleks yang di dalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Game berasal
dari bahasa inggris yang berarti permainan. Dalam setiap game terdapat peraturan yang
berbeda-beda untuk memulai permainannya sehingga membuat jenis game semakin
bervariasi. Karena salah satu tujuan game itu sebagai penghilang stress atau rasa jenuh
maka hampir setiap orang senang bermain game baik anak kecil, remaja maupun
dewasa, mungkin hanya berbeda dari jenis game yang di mainkannya saja .
Lalu dari segi perkembangan GAME tersebut, dapat di lihat dari perkembangan-
perkembangan game dan sejarah dari game tersebut. Video game berawal dari
pengembangan tabung sinar katoda yang terdapat dalam sistem peluru pertahanan pada
akhir Perang Dunia II. Program-program ini kemudian di adaptasi ke dalam bentuk
permainan sederhana.
Pada 1947 Thomas Toliver Goldsmith Jr dan Estle Ray Mann menciptakan
permainan simulator rudal Cathode Ray Tube Device Amusement. Permainan ini
terinspirasi dari kecanggihan radar Perang Dunia II. Inilah game elektronik pertama
yang tercatat dalam sejarah.Meski memiliki unsur permainan, game ini tak popular.
Penggunaannya terbatas untuk kepentingan simulasi latihan militer. Tampilannya juga
masih sederhana belum berwarna dan hanya mengeluarkan suara “tat-tit-tut”. Baru pada
1970-an game elektronik bias dinikmati di rumah-rumah. Ralph Baer, seorang Jerman
berdarah Yahudi, mendesain video game rumahan pertama dengan prototipe bernama
Brown Box. Baer menjual idenya ke perusahaan Magnafox. Prototipe Baer kemudian di
rilis ke pasar dengan nama Magnafox Odyssey. Produk ini berisi 16 game built-in yang
dapat di ganti-ganti dengan menggunakan sebuah switch. Ralph Baer kemudian tercatat
sebagai “bapak game dunia”. Popularitas video game kian menanjak ketika pengusaha
Nolan Bushnell mendesain mesin game koin (arcade) pertama di dunia bernama
computer space di Indonesia popular dengan sebutan Ding-Dong. Bushnell kemudian
membuat game simulasi ping-pong yang di beri nama Pong. Game ini laku keras di
pasaran. Hampir setiap keluarga di Amerika bermimpi bias membeli game ini. Di
berbagai taman hiburan dan kafe, Pong bahkan harus dibongkar setiap 24 jam sekali
untuk mengeluarkan koin yang berjejalan. Selama puluhan tahun, orang Amerika lebih
banyak menghabiskan uangnya untuk sistem home video game dan di tempat-tempat
permainan Ding-Dong daripada untuk menonton film atau music. Jumlah totalnya
mencapai lebih dari sebelas milyar dolar, tulis Roger Fidler dalam Mediamorfosis
Belum puas dengan Pong, Bushnell meluncurkan Atari 2600, video game pertama yang
berbasis konsol, lalu Atari 7800 yang di sebut-sebut sebagai pelopor
penggunaan joystick.
Tapi semua kejayaan itu tak bertahan lama. Pasar jemu. Angka penjualan merosot.
Sebagian perusahaan video game Amerika beralih ke bisnis komputer lain atau
bangkrut. Sebagian besar kaum eksekutif dan analis industri melihat hal ini sebagai
pertanda bahwa video game hanyalah sebuah keisengan. Pada saat itulah muncul
pendatang baru dari Jepang, Nintendo, yang menggebrak pasar video game dunia
dengan merilis Famicom. Konsol ini menampilkan gambar dan animasi resolusi tinggi
untuk kali pertama. Setelah mendapat sambutan hangat di Jepang, Famicom melakukan
ekspansi pasar ke Amerika. Pada 1989, Nintendo mengendalikan 80 persen pasar video
game Amerika. Bahkan pada 1990-an, satu dari setiap lima rumah tangga di Amerika
memiliki perangkat permainan Nintendo, tulis Fidler.Pada tahun-tahun berikutnya,
Nintendo berhasil menikmati posisi istimewa di pasar video game. Pesaing-pesaingnya
tak mampu membendungnya. Tidak sempat member perlawanan sengit melalui Sonic
The Hedhog. Sayang, perusahaan ini lebih sering kalah cepat dalam pengembangan
game ketimbang Nintendo. Penantang serius Nintendo muncul pada 1994. Sony,
perusahaan elektronik terkemuka, merilis Sony Playstation (PSX), konsol berbasis CD.
PSX terjual hingga ratusan juta unit. Sony bahkan kian merajalela melalui PlayStation
2, yang sudah berbasis DVD. Nintendo, Sega, dan Microsoft, yang mengeluarkan
produk tergres mereka, belum mampu mengalahkannya. Tapi perang belum berakhir.
November 2005 Microsoft datang dengan Xbox 360, konsol generasi terkini yang
memanfaatkan media HD-DVD. Dengan segudang fitur istimewa, Xbox 360 menarik
banyak penggemar game. Tak mau kalah, Nintendo meluncurkan terobosannya,
Nintendo Wii. Dengan inovasi pada stik kontrol mereka yang “motion sensitive”,
Nintendo kembali mengambil-alih pasar video game. Sony, sekalipun mengeluarkan
Playstation 3, sudah terlambat.
Tinggallah kini persaingan antara Microsoft dan Nintendo. Tapi pesaing-pesaing baru
akan bermunculan. Salah satunya Apple, sebuah perusahaan notebook terkemuka yang
sukses dengan iPhone dan iPod. Ada rumor mereka berencana terjun ke industry konsol
video game. Pihak Nintendo sudah mewaspadai Apple sebagai musuh masa depan
mereka.
Sekian info yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.
Wasalam.

Share this